JAKARTA (UNAS) – Universitas Nasional menargetkan menjadi Universitas Unggulan dan masuk sebagai 10 besar Universitas Swasta terbaik di Indonesia dalam tata kelola pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta publikasi ilmiah di tahun 2020. Hal ini dianggap sangat realistis mengingat prestasi yang telah dicapai oleh Universitas Nasional di tahun 2017.
Berdasarkan data 100 Perguruan Tinggi terbaik yang dilansir dari Kemenristek DIKTI tahun ini, Universitas Nasional menduduki peringkat ke-68 sebagai perguruan tinggi terbaik dari 3.248 perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Apabila dilihat dari jumlah Perguruan tinggi swasta saja, maka Universitas Nasional menduduki peringkat ke-25 sebagai perguruan tinggi swasta terbaik dari 3.126 perguruan tinggi swasta yang terdapat di seluruh Indonesia.
‘’Kami bersyukur terhadap pencapain tersebut. Ini artinya, bukan hal yang mustahil untuk mencapai visi kami sebagai universitas unggulan dan termasuk 10 besar universitas swasta terbaik di Indonesia dalam hal tata kelola pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan publikasi ilmiah pada tahun 2020,’’ ungkap Rektor Universitas Nasional, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A, pada acara wisuda Universitas Nasional, periode II tahun 2016/2017 di Jakarta Convention Center, Minggu (29/10).
Berbagai upaya dilakukan Universitas Nasional mencapai target tersebut. Salah satunya adalah meningkatkan nilai akreditasi baik untuk program studi maupun insitusi. Belum lama ini Universitas Nasional menambah kembali jumlah akreditasi program studi dengan peringkat A melalui re-akreditasi Program Studi Magister Ilmu Administrasi berdasarkan SK BAN PT Nomor 2210/SK/BAN-PT/Akred/M/VII/2017 dan meningkatkan akreditasi program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan yang kini terakreditasi B berdasarkan SK Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan Nomor 0431/LAM-PTKes/Akr/Sar/VII/2017.
‘’Dengan hasil ini, kini 29 program studi yang ada di Universitas Nasional seluruhnya telah terakreditasi dengan peringkat A dan B. Hal ini tak terlepas dari ketekunan, kerjasama dan kerja cerdas semua sivitas akademika Universitas Nasional,’’ kata Rektor.
Universitas Nasional juga tengah menunggu hasil dari re-akreditasi insitusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), setelah sebelumnya mendapat visitasi dari tim asesor BAN PT pada September 2017. Melalui akreditasi, lanjut El Amry, Universitas Nasional melaporkan kinerja dan capaian yang dilakukan secara sungguh-sungguh dalam menjalankan tata kelola, good governance, sistem penjaminan mutu, pelaksanaan tridarma Perguruan Tinggi, pengembangan sumber daya manusia dan mahasiswa serta semua komponen lain dalam pengelolaan perguruan tinggi.
Tingkatkan Kerjasama
Upaya lain yang dilakukan oleh Universitas Nasional adalah terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai instansi baik dari dalam maupun luar negeri. Belum lama ini, Universitas Nasional menjalin kerjasama dengan Universitas di Rusia. Kerjasama tersebut meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, serta penelitian dan publikasi bersama. Kerjasama dilakukan antara Fakultas Hukum dengan Fakultas Hukum Lomonosov Moscow State University, Kutafin University, Kazan Innovative University dan Kazan Federal University.
Selain Rusia, Universitas Nasional juga tengah menyiapkan kerjasama dengan universitas di Kiev, Ukraina, dimana salah satu guru besar Universitas Nasional, yaitu Prof. Yuddy Chrisnandi merupakan duta besar Indonesia untuk Kiev, Ukraina. Kerjasama ini diharapkan dapat memperluas mobilitas dan menambah wawasan Internasional baik untuk mahasiswa dan dosen Universitas Nasional, serta turut menjadi nilai tambah dalam borang akreditasi institusi. Karena kerjasama merupakan salah satu poin yang turut menjadi penilaian akreditasi.
El Amry mengungkapkan saat ini terdapat 68 buah kerjasama dengan instansi dalam negeri seperti universitas, pemerintah, industri serta Badan Standarisasi Nasional. Sedangkan kerjasama luar negeri berjumlah 37 buah.
‘’Kerjasama ini meliputi kerjasama dengan universitas yang ada di Malaysia, Tiongkok, Korea, Italia, Rusia, Amerika dan Australia,’’ ungkapnya.
Bagikan :