JAKARTA (UNAS) – Suasana ruang sidang Doktoral nampak hidmat dan tentram bersamaan dengan diadakannya sidang senat terbuka atas nama IGM Dirgayu A Wibawa yang di helat oleh Sekolah Pasca Sarjana yang berlokasi di Jl. RM. Harsono No. 1 Ragunan Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Disertasi berjudul “Polri di Tengah Dinamika Politik Pasca Orde Baru (2000-2016)” yang dipertahankan oleh Dirgayu telah membawanya mendapatkan gelar Doktor sekaligus menjadi lulusan ke tujuh yang dilahirkan oleh Universitas Nasional.
Dirgayu diuji oleh enam penguji yaitu Prof. Dr. Bambang Widodo Umar, Prof. Dr Muhammad Mustafa, MA. , Prof. Dr Maswadi Rauf, MA. , Prof. Dr. Umar Basalim DES, Dr. TB. Massa Djafar, dan Drs. Firdaus Syam, M. A., Ph. D dihadapan para tamu dan undangan. Selain itu, Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) Drs. Susno Duadji, S.H., M.Sc. turut hadir dalam sidang senat terbuka ini.
Dalam presentasinya, Dirgayu menjelaskan bahwa ada peluang untuk mempolitisasi Polisi Republik Indonesia (POLRI) yang dilakukan oleh elite penguasa karena elite mempunyai kepentingan dan elite penguasa ingin meraih kekuasaan melalui Polri dan menjadikannya instrumen kekuasaan untuk kemudian hari. Oleh karena itu terjadi tindakan-tindakan politisasi dampaknya Polri akan terbelah dan adanya perpecahan terutama pada era Presiden Gus dur.
Prof. Dr. Bambang Widodo Umar, sebagai promotor menanyakan kontribusi baru dari pemikiran practice yang diteliti. “bisa anda jelaskan apa masukan-masukan dari apa yang anda teliti ini terhadap teori negara hukum, karena dalam teori negara hukum sudah bagus semua namun dalam implementasi di Indonesia tidak sesuai,” tanya Bambang.
Dirgayu menjelaskan bahwa kontribusi penelitian adalah check and balance dalam pengangkatan Kepala Polisi Republik Indonesia (KAPOLRI) yaitu tidak ada sangkut pautnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam menentukan KAPOLRI sehingga tidak ada politisasi terhadap salah satu lembaga independen ini.
Tepat pukul 15.15 WIB Ketua sidang Prof. Dr. Umar Basalim DES menunda sidang untuk menimbang dan memberikan penilaian secara tertutup atas presentasi dan isi dari disertasi yang Dirgayu tulis.
Tepat pukul 15.25 WIB para penguji sidang beserta promotor kembali memasuki ruang sidang. “Setelah menimbang dan melalui diskusi memutuskan mengangkat IGM Dirgayu A Wibawa sebagai Doktor dalam program studi ilmu politik dengan yudisium sangat memuaskan atas disertasi yang telah anda susun,” ujar Prof. Dr Muhammad Mustafa, MA.
Acara ditutup oleh sambutan yang disampaikan oleh IGM Dirgayu A Wibawa dengan suasana haru dan membanggakan. “saya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Nasional Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. yang memberikan kesempatan saya untuk bisa kuliah di S3 ini dan kepada promotor Prof. Dr. Bambang Widodo Umar yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam teknis penulisan lalu sivitas akademika UNAS yang telah memberi layanan akademi sehingga memudahkan saya menyelesaikan kuliah S3 dan para dosen yang telah memberikan materi di kelas baik teoritik maupun empirik terakhir untuk istri saya yang telah memberikan dukungan moril,” ucap Dirgayu. (*DMS)
Bagikan :