BOGOR (UNAS) — sebagai wujud nyata pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi serta dukungan terhadap program pemerintah pusat dalam membangun Indonesia dari wilayah pedesaan, Pusat Pengkajian Politik dan Pengembangan Masyarakat (P4M) Universitas Nasional meluncurkan program pembangunan Sarana Air Bersih Berbasis Masyarakat di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini menggandeng PT Rucika dan PT Bangun Panca Sarana Abadi (BPSA) sebagai sponsor program Corporate Social and Responsibility (CSR).
Dalam acara peresmian program Sarana Air Bersih yang dilaksanakan di Dusun Belender Desa Cibadak, Kamis (15/2) Ketua P4M Universitas Nasional Dr Diana Fawzia, MA, mengatakan bahwa air bersih masih menjadi persoalan utama yang dihadapi oleh masyarakat desa Cibadak. “Program Ini lahir setelah kami melakukan diskusi penilaian kebutuhan (need assesment) yang di ikuti oleh pemerintah desa dan tokoh masyarakat desa Cibadak. Dari diskusi tersebut, persoalan air bersih menjadi masalah utama yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.
Menurut Diana, program pembangunan sarana air bersih ini merupakan langkah awal yang akan diikuti oleh berbagai program pengembangan desa berikutnya, seperti program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, peningkatan kehidupan demokrasi di desa, pendampingan penyusunan rancangan peraturan desa, pendampingan penyusunan program kerja desa dan program pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Hendro Sugito, selaku Direktur Operasional PT. Wahana Duta Jaya Rucika menyatakan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya dalam persoalan air sehingga masyarakat dapat merasakan dampak sarana yang dibangun ini. Tak hanya itu saja, dengan telah dibentuknya struktur kepengurusan, ia berharap dapat merawat sarana air bersih berbasis masyarakat.
“Kami berharap Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Desa Cibadak dapat mengelola air bersama-sama dengan masyarakat dari desa lainnya dan semoga dapat merasakannya untuk jangka panjang,” katanya.
Ditemui di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Nasional, Prof. Iskandar Fitri, S.T., M.T memuji langkah maju P4M. Menurutnya, kegiatan ini adalah wujud nyata keberpihakan UNAS kepada masyarakat khususnya masyarakat desa yang membutuhkan.
“Ini adalah suatu kegiatan yang riil signifikan memberikan dampak pada pemberdayaan masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup yaitu air. Hal ini sesuai dengan tugas kita sebagai insitusi pendidikan untuk menerapkan Tri Darma Perguruan Tinggi yang salah satunya menerapkan ilmu pengetahuan kita untuk kemasyalahatan umat,” ucap Iskandar.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi suatu pesan bagi sivitas UNAS bahwa dalam rangka pengabdian kepada masyarakat yang konkrit, turut melibatkan segala unsur yaitu dana CSR dari perusahaan, desa dan masyarakat tanpa mengandalkan dana pemerintah. Sehingga, lanjutnya, kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi dosen dan mahasiswa yang ingin melakukan pengabdian kepada masyarakat atau yang meneliti sehingga tidak bergantung kepada dana hibah.
Kegiatan ini, lanjut Iskandar, juga diharapkan dapat menambah daftar desa binaan UNAS dan menjadi proyek percontohan sehingga dapat diteliti atau dicontoh oleh fakultas lainnya maupun lembaga penelitian yang ada di UNAS.
Desa Cibadak di Kecamatan Tanjungsari , Kabupaten Bogor ini memiliki luas sekitar 824,5 hektar yang terdiri dari 7 dusun dengan penduduk sebanyak 1.500 Kepala Keluarga (KK). Meskipun desa ini berada di kawasan dataran tinggi, cuaca di Desa Cibadak relatif panas dengan kondisi tanah kering gersang dan menggunakan sistem pengairan sawah menggunakan tadah hujan. Sehingga, sebagian besar masyarakat di Desa Cibadak ini sering kesulitan mendapatkan air, padahal lokasi desa ini tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan Ibu kota, yang hanya berjarak 98 km dari ibukota DKI Jakarta.
‘’Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan besar atas terbangunnya sarana air bersih di desa kami, desa Cibadak. Terimakasih terutama untuk P4M UNAS, karena tanpa peran sertanya, mungkin saat ini kami masih kesulitan air,’’ ujar Kepala Kecamatan Drs. Kosasih. (*Dms/Mth)
Bagikan :