JAKARTA – Operasi rutin bersama yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta, pihak Kepolisian dan Universitas Nasional di Kampus Pejaten Universitas Nasional (UNAS) pada Rabu, (9/5) mendapat dukungan dari berbagai elemen mahasiswa. Kegiatan ini dipandang sebagai langkah nyata kepedulian Univesitas Nasional untuk melindungi segenap sivitas akademikanya. Meskipun, kegiatan ini mengharuskan mahasiswa terhenti sejenak dari aktivitasnya, untuk pemeriksaan oleh pihak BNNP DKI Jakarta, namun sebagian besar merasa tidak terganggu akan kegiatan tersebut.
Razia dadakan yang dilakukan oleh lebih dari 50 personel gabungan BNNP DKI Jakarta, Kepolisian dan unsur pengamanan dalam Universitas Nasional, memeriksa setiap sudut kampus termasuk lahan parkir, kantin, selasar, kelas, dan taman UNAS yang biasa dijadikan tempat berkumpul. Kehadiran BNN di kampus UNAS yang tidak diperkirakan sebelumnya itu menimbulkan berbagai tanggapan dari mahasiswa.
Salah satunya adalah Rizki Junior, mahasiswa program studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Sains UNAS. Ditemui di taman usai dilakukan pemeriksaan, Rizki mengatakan bahwa pemeriksaan secara rutin yang dilakukan oleh BNN merupakan langkah yang bagus demi terpeliharanya atmosfer positif di kampus UNAS.
“Ini merupakan langkah yang baik bagi kemajuan UNAS supaya bersih dan terpelihara dari segala bentuk pengedaran narkoba yang dapat merusak kemajuan dan moralitas generasi bangsa. Saya rasa setiap kampus perlu berkaca dari UNAS untuk melakukan razia narkoba ke mahasiswanya,” tuturnya.
Sementara itu, mahasiswi yang terlihat kerap mengabadikan kegiatan ini melalui ponselnya, Bernadetta Triana Panggabean, mengatakan bahwa menurutnya razia narkoba yang dilakukan oleh BNN tidak sama sekali mengganggu aktifitas mahasiswa. Razia ini, lanjutnya, merupakan salah satu bentuk keperdulian pihak kampus dan BNN terhadap penyalahgunaan narkoba yang dapat mengancam generasi muda terutama mahasiswa di kampus. Ia pun menegaskan untuk tidak takut terhadap razia, apabila memang tidak berbuat salah.
“Kalau memang kita nggak menggunakannya nggak perlu takut, jadi ya santai-santai saja saat diperiksa. Justru kalau yang emang memakai pasti dia keringat dingin saat digeledah. Selain itu, melalui razia ini juga jadi pelajaran bagi kita agar selalu selektif dalam memilih teman dan jangan mudah dipengaruhi dengan segala bentuk narkoba,” imbuh perempuan program studi Manajemen itu.
Dalam operasi ketujuh kalinya ini, BNNP DKI Jakarta juga melakukan pemeriksaan urin kepada 200 sivitas akademika UNAS mulai dari mahasiswa, dosen, karyawan hingga pimpinan UNAS yang dipilih secara acak. Menurut Kepala Bidang Pemeriksaan BNNP DKI Jakarta, AKBP Maria Solury, S.H., M.H mengatakan saat ini kampus UNAS sudah bersih dari peredaran narkoba. Ia pun mengapresiasi komitmen UNAS untuk terus melakukan razia rutin bersama dengan pihaknya.
”Ini adalah operasi rutin yang dilakukan Universitas Nasional bekerjasama dengan BNNP DKI Jakarta, guna melindungi kampus dari oknum-oknum yang ingin coba-coba terhadap UNAS. Kami berharap kegiatan ini jadi shock therapy bagi mereka yang ingin main-main dengan narkoba. UNAS akan terus melakukan operasi rutin dengan waktu-waktu yang tidak terduga, karena kami bertanggung jawab terhadap keselamatan generasi muda khususnya mahasiswa UNAS,” papar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Zainul Djumadin, M.Si.
Langkah UNAS untuk melindungi segenap sivitas akademikanya dari peredaran narkoba, telah dimulai sejak calon mahasiswa baru mendaftar ke UNAS. Calon Mahasiswa baru diharuskan mengikuti tes urin sebagai bagian dari tes seleksi masuk UNAS. Ketika sudah menjadi mahasiswa aktif, UNAS secara rutin melakukan operasi rutin bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kampusnya Bersih dari narkoba. (*NIS/MTH)
Bagikan :