JAKARTA – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional (FIKES UNAS) melakukan evaluasi laporan usulan pembukaan program studi pendidikan profesi ners, oleh tim visitasi Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (DITJEN Kelembagaan IPTEK dan DIKTI), pada Selasa (23/10).
“FIKES mengajukan program studi baru yaitu pendidikan profesi ners yang merupakan lanjutan tahapan dari program studi sarjana keperawatan. Mereka setelah lulus belum boleh terjun langsung jadi perawat, jadi harus mengambil profesi ners dulu baru bisa melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan langsung dengan keperawatan baik dirumah sakit, puskesmas, ataupun praktik sendiri,” ujar Dekan FIKES UNAS, Dr. Retno Widowati, M.Si., saat ditemui usai acara.
Disinggung mengenai beban studi, pada pendidikan profesi ners mahasiswa akan menempuh pendidikan selama 3 semester dengan beban 36 SKS. “Kami pihak UNAS berharap kehadiran program profesi ners dapat diberikan secepatnya kepada UNAS sehingga mahasiswa ilmu keperawatan setelah lulus dapat melanjutkan profesi nersnya disini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UNAS, Ns. Aisyiah, S.Kep., M.Kep., mengatakan, tujuan dari dibukanya program profesi ners ini untuk menghasilkan tenaga-tenaga perawat dalam menjawab kebutuhan tenaga di internal, dan kebutuhan perawat di Indonesia.
Menurut Aisyiah, poin penting dari evaluasi ini adalah FIKES perlu menambah sumber daya manusia dosen yang bergerlar minimal magister keperawatan, mengupgrade kembali preceptor lahan, dan memperbanyak praktik di lapangan bagi dosen-dosen profesi ners agar dapat menunjang proses bimbingan.
“Selain itu juga pembaharuan-pembaharuan dan penambahan kembali beberapa fasilitas-fasilitas di laboratorium. Namun, dari evaluasi itu, tim visitasi juga menggaris bawahi beberapa poin kelebihan kita diantaranya memiliki beberapa kerjasama dengan instansi rumah sakit di DKI Jakarta yang sudah tipe A dan memiliki MoU dengan dinas kesehatan,” tandasnya.
Langkah selanjutnya dari evaluasi ini, tambah Aisyiah, FIKES akan melakukan perbaikan-perbaikan dari beberapa masukan tim visitasi, juga menyiapkan dosen, preceptor, dan menjalin hubungan yang baik dengan rumah sakit. “Semoga izin pembukaan ners inii segera diproses sehingga kami bisa bergerak cepat untuk membenahi segala kebutuhan pembelajaran baik dari kualitas SDM, kerjasama, serta sarana dan prasarana,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi (PT), Ridwan, Kasubdit Pengembangan PT Program Vokasi, Endang Taryono, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III DKI Jakarta, Illah Sailah, Perwakilan dari Lembaga Akreditasi Mandiri PT Kesehatan (LAMPTKES), Soetrisno, Perwakilan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Michiko Umeda, Perwakilan dari Poltekkes Kemenkes Jakarta I, Dinarti, Kasi Pengembangan PT Program Vokasi I, Arief Anang Sudrajad, Staf Subdit Pengembangan PT Program Vokasi I, Rany Andy Sulianingati dan Abdul Rosid, Staf Dir. Pengembangan PT, Marwanto, dan Staf LAMPTKES, Dodhy Widyatnoko.
Bagikan :