JAKARTA – Duta Besar Korea untuk Republik Indonesia, Kim Chang-Beom mengatakan bahwa Universitas Nasional (UNAS) merupakan salah satu institusi pendidikan yang menjadi bagian penting dalam kerjasama antara Indonesia-Korea. Hal ini dikarenakan UNAS merupakan universitas yang pertama kalinya membuka program studi Bahasa Korea di Indonesia.
“UNAS adalah universitas yang pertama membuka program studi Bahasa Korea di Indonesia. Selain itu UNAS juga telah menjadi partner yang baik dengan beberapa universitas-universitas di Korea Selatan dalam menjalani kerjasama pendidikan,” ujar Kim Chang-Beom dalam orasinya saat Sidang Senat Terbuka wisudawan dan wisudawati UNAS, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (11/11).
Sementara itu, lanjut Kim, adanya kerjasama antara UNAS dengan beberapa institusi pendidikan di Korea membuktikan bahwa UNAS semakin siap dalam menyongsong era revolusi industri 4.0. Menurutnya, UNAS akan menjadi pusat transformasi dan juga memimpin beberapa institusi lainnya di Indonesia untuk menghadapi era tersebut.
Kim merasa sudah sangat familiar dengan nama UNAS di Korea Selatan dan mengaku senang bisa menghadiri prosesi wisuda UNAS. Hal itu dikatakannya mengingat ada 2 karyawan kedutaan besar yang merupakan lulusan UNAS. “Ada 2 orang lulusan dari Bahasa Korea UNAS yang sudah 9 tahun bekerja di Korea Selatan. Oleh karena inilah, nama UNAS sudah bergaung disana,” imbuhnya.
Dalam akhir orasinya ia berharap, para wisudawan UNAS dapat siap dan sukses dalam menjalani kehidupan setelah perkuliahan, juga dapat membanggakan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dalam bidangnya masing-masing.
“Setelah ini wisudawan akan memasuki gerbang kehidupan yang baru, lingkungan yang baru, dan teman-teman yang baru. Semoga bisa membawa perubahan dan kemajuan yang baik untuk kampus UNAS,” jelasnya.
Ia menyebut, peluang kerja di Korea Selatan sangat prospektif. Ada 2200 perusahaan Korea di Indonesia, lebih dari 4 miliar us dollar investasi, 20 perusahaan banking dan finansial yang beroperasi di Indonesia. Dan setiap tahunnya ada pertukaran 600 ribu orang Indonesia dan Korea.
“Ini adalah kesempatan besar khususnya bagi lulusan Universitas Nasional. Saya percaya sebagai pioneer of change/ pionir perubahan, Anda dapat membuat perbedaan dan menjadi bagian dari pertukaran tersebut,” ungkapnya.(*NIS)
Bagikan :