Jakarta (Unas) – New normal menjadi kondisi yang baru dan harus dijalankan oleh masyarakat Indonesia untuk dapat beraktivitas kembali usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional (FIKES Unas), dr. Cholisah Suralaga, M.Kes. mengatakan, jelang kondisi tersebut, dibutuhkan persiapan yang ketat dari semua pihak.
“New normal ini merupakan tatanan yang baru untuk beradaptasi dengan Covid-19, karena sampai saat ini belum bisa diprediksi kapan pandemi ini berakhir. Agar masyarakat dapat beraktivitas kembali makanya lahir scenario tersebut. Namun, karena masih adanya ancaman Covid-19 di luar sana, jadi dibutuhkan kesiapan dari semua pihak, kewaspadaan, kehati-hatian, dan protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat,” ujarnya, Kamis (4/06) saat dihubungi melalui whatsapp.
Menurutnya, masyarakat harus melakukan persiapan mental dan fisik untuk menjalani kehidupan new normal. Persiapan mental yakni beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, sabar dan kuat dalam menjalani kehidupan yang berbeda, hindari stress yang berlebihan, dan lebih rajin beribadah.
Sementara untuk persiapan fisik yang perlu dilakukan ialah dengan segera berobat jika sait terutama demam, batuk dan pilek, serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen, olahraga teratur, juga tidur yang cukup.
“Itu persiapan yang harus dilakukan ya, tidak lupa juga mengikuti protokol kesehatan dengan ketat seperti selalu menggunakan masker jika keluar rumah, sering cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan berperilaku hidup sehat,” kata dokter klinik Unas itu.
Selain itu, aturan new normal lainnya bagi tempat kerja yang sudah mulai beroperasi secara tatap muka seperti melakukan pemeriksaan suhu tubuh pada karyawan tiba, membuat shift kerja sehingga bisa tetap jaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan ataupun hand sanitizer, serta mewajibkan karyawan menggunakan masker selama bekerja.
“Perusahaan juga perlu memastikan lingkungannya termasuk kantin dalam kondisi bersih dan sehat serta memastikan karyawannya memahami etika batuk dan pemahaman yang benar tentang Covid-19,” tutupnya. (#NIS)
Bagikan :