Pada sambutan acara, Dosen Bahasa Korea dan juga sebagai ketua pelaksana Go Yukyeong mengatakan kegiatan ini didukung oleh Korea Foundation sebagai upaya untuk mengobati kerinduan berkunjung ke Korea dan memberikan pengetahuan baru untuk mahasiswa Bahasa Korea. “ Saat ini pasti banyak yang merindukan untuk pergi ke Korea secepatnya, dengan senang hati saya mengajak mahasiswa untuk melihat pameran secara virtual, kegiatan ini juga didukung oleh Korea Foundation,” ujar Go Yukyeong.
Disisi Lain acara Virtual Trip dengan tema Annyeong Moran yang dibuka langsung oleh Direktur Korea Foundation Indonesia yaitu Bae Sung-won, dalam penjelasnya, ia memaparkan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kebudayaan tradisional di Korea. “ Ini adalah sebuah kesempatan memberikan acara virtual trip ke teman-teman mahasiswa Bahasa Korea UNAS, mungkin kalian masih terus menikmati acara-acara Korea seperti Korean Drama, K-Pop dan program- program lainnya. Kegiatan hari ini adalah untuk lebih memperkenalkan budaya tradisional yang disebut dengan Moran, ” jelasnya.
Ia juga berharap dalam filosofi Moran, seperti hubungan antara Indonesia dan Korea yang terus damai meskipun selama pandemic Covid-19. “Moran adalah artinya perdamaian dan kesejahteraan, saya harap selama pandemi hubungan Indonesia dan Korea bisa tetap damai. Saya juga memberikan apresiasi kepada seluruh hadirin karena dari kalian bisa memberikan masa depan yang lebih baik hubungan Indonesia dan Korea, ” tambahnya.
“안녕, 모란!” (Annyeong, Moran!) merupakan salam untuk satu sama lain dan juga mantra untuk kesejahteraan kita semua, seperti pola Moran yang berdoa untuk kesejahteraan keluarga kerajaan Joseon. Moran atau yang biasa juga disebut dengan bunga Peony merupakan bunga yang paling di sukai di taman budaya kerajaan. Bunga Peony menjadi lambang kekayaan dan kemakmuran yang digunakan untuk mendekorasi ruangan serta ruang ritual istana kerajaan dengan tujuan untuk mengekspresikan harapan akan kedamaian dan Makmur. Pameran ini memperkenalkan berbagai simbol yang ada di dalam Moran dengan menunjukkan bagaimana menikmati tanaman dan pola yang disebut Moran di keluarga kerajaan Joseon.
Pada kesempatan yang sama, Kurator Museum Kerajaan Nasional Korea Kim Jae Eun yang dibantu oleh penerjemah mahasiswa doktoral Universitas Korea Ade Triana Lolitasari menerangkan kondisi yang ada di Museum Kerajaan Nasional Korea. “Saya merasa terhormat bisa mengajak teman mahasiswa untuk berkunjung ke museum yang sedang melangsungkan pameran. Museum kami dalam setahun menggelar dua kali pameran dan kali ini adalah pameran Moran atau bunga Peony untuk mengenalkan tradisi budaya Korea, ” terangnya.
Dalam kegiatan Virtual Trip, mahasiswa diajak untuk mengikuti pameran Bunga Peony dan tradisi budaya Korea, seperti Lukisan Bunga Peony, Gaun Pengantin dengan Bunga Peony hingga benda-benda bersejarah yang dilukis Bunga Peony. (*TIN)
Bagikan :