Dihelat secara virtual pada 12-13 Oktober 2021, kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Kemitraan Indonesia-Australia Menghadapi Pandemi Covid-19: Selama dan Pasca Pemulihan Pandemi”. Tema tersebut dibahas dalam forum diskusi yang terdiri dari empat panel yakni politik, sosial-budaya, ekonomi, dan diaspora.
Dalam sambutannya, Rektor Unas, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A., mengatakan, kegiatan ini akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi dan usulan kebijakan strategis terakit potensi hubungan bilateral Australia-Indonesia, yang semakin hari semakin baik.
“Adanya empat panel dalam pembahasan ini juga menunjukkan betapa banyak hal yang harus dibahas dalam konteks hubungan Australia-Indonesia, terutama strategi kebersamaan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu, juga refleksi aplikasi pelaksanaan Indonesia-Australia Comprehensif Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) satu tahun terakhir,” ujar Rektor saat pembukaan kegiatan, pada Selasa (12/10).
Melalui kegiatan ini, Rektor meyakini bahwa Unas mampu menjadi mitra bagi pemerintahan Australia dan Indonesia dalam menyampaikan beragam kebijakan dan kegunaan program bagi masyarakat kedua negara.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat memberikan sumbangsih besar, tidak hanya hubungan Australia-Indonesia dalam konteks kenegaraan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan kerja sama yang melibatkan publik, baik dari Australia maupun Indonesia.
“Kehadiran CFAS Unas yang diresmikan pada Juni 2021 lalu, juga merupakan langkah awal kami dalam merealisasikan sebuah optimisme kuat dalam menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi hubungan Australia-Indonesia yang lebih baik kedepannya,” ucap Rektor.
Dalam kesempatan yang sama, Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu, H.E. Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menerbarkan wawasan positif mengenai pentingnya hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia.
“Semoga kegiatan ini dapat menjembatani niat baik kita untuk terus mengkokohkan hubungan Australia-Indonesia demi bangsa, negara, dan masyarakat. Saya juga berharap para generasi muda terus mendukung penuh terhadap segala kegiatan yang bisa menguatkan hubungan Australia-Indonesia, sehingga kemitraan ini akan terus berjalan dengan baik,” tuturnya.
Ia melanjutkan, tema pandemi Covid-19 pada kegiatan Australia Update 2021 sengaja diangkat mengingat kedua negara dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Namun, dibalik tantangan tersebut, pandemi Covid-19 nyatanya membuat hubungan kedua negara semakin kuat dan saling bahu membahu dalam proses pemulihan.
“Setelah adanya pandemi Covid-19, hubungan persahabatan antara Australia dan Indonesia terus semakin kuat atau has never been better than before. Hal ini juga terlihat dari komitmen besar para pemimpin kedua negara tersebut untuk meningkatkan level hubungan bilateralnya,” kata Yohanes.
Sementara itu, Dubes Australia untuk Indonesia, H.E. Penny Williams PSM mengatakan, hubungan persahabatan Australia-Indonesia sudah terjalin selama lebih dari 70 tahun dan terus akan ditingkatkan seiring berjalannya waktu. Penny menuturkan, generasi mudalah yang akan meneruskan kemitraan ini sehingga perlu ditingkatkan pemahamannya melalui seminar-seminar dan kegiatan lainnya.
“Berangkat dari hal tersebut, saya berharap Australia Update 2021 dapat meningkatkan literasi masyarakat di Indonesia, terutama generasi muda untuk membaca peluang dan mengambil manfaat dari eratnya hubungan Australia-Indonesia,” imbuhnya.
Penny menambahkan, salah satu wujud nyata hubungan baik kedua negara tersebut pada saat pandemi Covid-19 ialah meningkatnya bantuan pembangunan Australia ke Indoneisa. Dalam penanganan Covid-19, Australia-Indonesia juga membentuk kembali kemitraan pembangunan bilateral untuk mendukung sektor kesehatan, sosial, kemanusiaan, dan ekonomi.
“Ditengah kesibukan negara masing-masing, dalam penanganan pandemi Covid-19 Australia dan Indonesia tetap menujukkan komitmen mereka dan perhatiannya yang tinggi untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang, terutama ekonomi, politik, dan keamanan,” tegasnya.
Adapun pembicara yang mengisi panel pembahasan dalam Australia Update 2021 yaitu:
Panel Politik
Moderator oleh Dosen Unas, Hakam Nurramadhani Azza Junis, S.IP., M.IntR.
Membahas mengenai potensi strategis dan aspek diplomatik terhadap hubungan bilateral yang terjalin antara Australia-Indonesia selama dan pasca Pandemi Covid 19 terutama dikaitkan dengan situasi geopolitik terkini.
Memaparkan kondisi politik dalam negeri Indonesia pada masa Pandemi Covid 19 dan kaitannya dengan diplomasi Internasional Indonesia terutama terhadap Australia (dari sudut pandang Indonesia).
Memaparkan potensi strategis hubungan Australia-Indonesia terutama pada era Pandemi Covid 19 dari sisi politik dan diplomasi. Menganalisa pemaparan yang dilakukan oleh Prof. Richard Chauvel dan Dr. Hendra Maujana Saragih, S,IP., M.Si
Panel Sosial-Budaya
Moderator oleh Dosen FISIP Unas, Gulia Ichikaya Mitzy, M.A.
Pemaparan mengenai peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kesadaran sosial dan budaya antara masyarakat Australia dan Indonesia yang dapat dilakukan melalui kerjasama antara institusi yang rutin dan berkelanjutan.
Pemaparan mengenai potensi strategis dan hubungan diplomatik dalam bidang sosial-budaya antara Australia-Indonesia pada era Pandemi Covid 19.
Panel Ekonomi
Moderator oleh Dosen Unas, Atina Izza, S.Hub,Int., M.Sc.
- Mr. Ronald Mizen (The Australian Financial Review/AFR)
Analisis dan refleksi satu tahun pelaksanaan IA-CEPA bagi hubungan Australia-Indonesia (dari sudut pandang Australia).
Analisis dan refleksi satu tahun pelaksanaan IA-CEPA bagi hubungan Australia-Indonesia (dari sudut pandang Indonesia). Menganalisa pemaparan yang dilakukan oleh Mr. Ronald Mizen.
Panel Diaspora
Moderator oleh Ghofar Ismail dari Minister Counsellor KBRI Canberra
- Prof. David Reeve (University of New South Wales)
Potensi strategis diaspora antara Australia-Indonesia dan tantangan yang dihadapi pada era Pandemi Covid 19.
- Ns. Tita K Widya, SKep, RN, DCN, Cert IV TAE (Health Practitioners – Nurse at the Canberra Hospital)
Penjabaran pengalaman dalam merintis karir sebagai tenaga kesehatan dan motivasi publikasi bagi mahasiswa Indonesia yang ingin berkarir di Australia.
- Alicia Meinar Martino (Culinary Entrepreneur, Chef & Owner of Sendok Garpu Restauant)
Penjabaran pengalaman dalam merintis dan membangun usaha kuliner nusantara di Australia terutama potensi dan tantangan yang dihadapi di era Pandemi Covid 19.
- Sulistyawan Wibisono (Trade Marks Attorney & Intelectual Property (IP) Consultant)
Penjabaran pengalaman dalam merintis dan mengembangkan legal firm dan consultant di Australia serta potensi dan tantangan yang dialami.
- Ivan Tandyo (Navanti Holdings)
Penjabaran pengalaman dalam merintis dan membangun bisnis serta jaringan di Australia terutama dalam bidang yang digeluti.
Bagikan :