Jakarta (UNAS) – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat Universitas Nasional (HISKI UNAS) bersama dengan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional mengadakan Seminar Nasional bertajuk “Kajian Sastra, Bahasa,dan Budaya Masyarakat Urban dalam Perspektif Humaniora” dan Launching buku pada Selasa (25/10) di Aula blok 1 lt 4 UNAS.
Ketua Komisariat HISKI UNAS Dr. Drs. Kasno Atmo Sukarto, M.Pd., kegiatan seminar nasional HISKI bertujuan untuk merevitalisasi kesastraan. “Dengan adanya kegiatan seminar nasional bertujuan untuk merevitalisasi HISKI di lingkungan Universitas Nasional”, katanya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Nasional (Unas) Dr. Suryono Effendi, S.E., M.B.A. M.M., menyampaikan bahwa setahun lahiran HISKI menjadikan Fakultas Sastra percaya bisa mengembangkan ilmu kesusastraan dan bahasa dalam tingkat nasional, internasional maupun global. “Fakultas Bahasa dan Sastra memiliki 4 Prodi untuk bisa mewujudkan FBS dalam bidang penelitian kebangsaan dan kesusastraan, kebudayaan menuju kampus yang kompetitif di era global pada tahun 2025. FBS Percaya kehadiran HISKI dalam bersinergi dalam meningkatkan SDM di UNAS”, paparnya.
Seminar nasional Fakultas Bahasa dan Sastra mengundang narasumber Prof. Dr. Faruk, S.U (Guru Besar FIB Universitas Gadjah Mada) dan Prof. Fathu Rahman, M.Hum. (Guru Besar FIB Universitas Hasanuddin).
Dalam materinya Kebudayaan dengan Perspektif Humaniora Prof. Dr. Faruk, S.U mengungkapkan budaya urban sebagai kontek lingkungan fisik yang luas, padat dan mental dari individual. “Ada kecenderungan mengkaji urban dalam ilmu kesusastraan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner bisa melihat individu dan kualitas dari manusia berdasarkan lingkungan. Jadi budaya urban lahir dari lingkungan fisik yang seperti itu dengan pengelompokan sosial yang bervariasi dan kompleks”, jelasnya
Sementara itu, Prof. Fathu Rahman, M.Hum menyampaikan sastra dalam kajiannya bisa menelaah dalam dua hal, yaitu intrinsik dan ekstrinsik, kesastraan dan kebudayaan bisa dipelajari oleh generasi selanjutnya karena memiliki sifat yang dinamis. “temurun bahwa budaya dapat disampaikan oleh individu pada individu manapun serta diwariskan juga kebudayaan itu memiliki sifat yang dinamis artinya budaya dapat berubah sepanjang waktu bahkan budaya itu bisa direkayasa bahkan budaya untuk mendesain satu kehidupan tertentu di dalam banyak hal itu bisa direkayasa”. Pungkasnya
Seminar Nasional selain dalam rangka Dies Natalis Universitas Nasional yang ke 73 tahun juga bertepatan dengan Launching Buku “1001 Kata dan Ungkapan Bahasa Betawi & Bahasa Melayu Betawi diEra Globalisasi” yang ditulis oleh Dr. Tadjuddin Nur ( Dosen FBS Universitas Nasional) yang dibantu dosen- dosen Prodi Sastra Indonesia FBS.
Kegiatan Seminar Nasional juga dihadiri oleh Ketua HISKI Pusat Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum dan Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Dr. Somadi Sosrohadi, M.Pd. (*TIN)
Bagikan :
