Jakarta (Unas) – Divisi Humas Polri menggandeng Universitas Nasional (Unas) melalui Biro Administrasi Kemahasiswaan (Biromawa) dalam melakukan sosialisasi kepada mahasiswa untuk mewujudkan generasi muda sehat tanpa narkoba, Kamis (27/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Goes to Campus Humas Polri dalam menjaga hubungan baik dengan pihak kampus.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., yang diwakili oleh Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Ahmad Ramadhan, S.H., M.H., M.Si., mengatakan, di Indonesia, kasus penyalahgunaan narkoba semakin hari terus meningkat baik dari sisi kualitas dan kuantitasnya. Hal ini dapat dilihat melalui pemberitaan di media massa yang sering menguak tentang narkoba.
“Dari data yang diterima dari BNN, peningkatan penggunaan narkoba oleh penduduk Indonesia juga meningkat 1,8 persen pada 2018 menjadi 1,95 persen di tahun 2021. Ini merupakan sebuah fenomena yang harus diberikan tindakan tegas dalam upaya mengatasi dan mencegah angka tersebut terus menaik,” tuturnya.
Dedi menambahkan, upaya tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Dengan ada sosialisasi ini harapan besar, dapat mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk bisa meningkatkan kesadaran bahaya narkoba di semua kalangan khususnya generasi muda. “Oleh sebab itu, adanya kerja sama diantara pihak dan kepolisian dengan instansi pendidikan penting dilakukan”, ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unas, Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., turut menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya mencegah adanya penyebaran narkoba di lingkungan kampus Unas. Meski sebelumnya, Unas juga telah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), serta memiliki satgas narkoba dan komisi disiplin dalam upaya pencegahan tersebut.
“Sebagai bukti kampus yang sangat tegas dengan pencegahan narkoba ini, kami juga mengharuskan kepada seluruh mahasiswa baru untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan bebas narkoba sebelum masuk ke kampus Unas. Jika ada mahasiswa yang ketahuan mengkonsumsi narkoba, maka akan kita beri sanksi yaitu drop out” , ujar Suryono.
Hadir sebagai narasumber, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Unas, Dr. dr. Andi Julia Rifiana, M.Kes., mengatakan, penguatan peran kampus untuk penanggulangan narkoba dapat dilakukan melalui beberapa hal. Salah satunya ialah kolaborasi oleh semua warga kampus termasuk lingkungan sekitar kampus.
“Partisipasi lingkungan sekitar diperlukan untuk merespon secara multidisiplin pada permasalahan penyalahgunaan narkoba yang sangat kompleks,” jelasnya. Tak hanya itu, upaya lain yang dapat dilakukan ialah pembentukan dan pelatihan satuan tugas anti narkoba, melakukan penilaian besar dan luasnya masalah narkoba di kampus, serta needs asessment.
Sementara itu, Anjak Madya Bidang Narkotika Bareskrim Polri, Kombes Pol Sucipta SH., M.H., mengatakan, terdapat beberapa faktor penyebab utama seseorang menyalahgunakan narkoba, yakni pada faktor individu, lingkungan, dan ketersediaan.
“Biasanya dimulai dari keinginan mencoba-coba, rayuan dari teman, serta juga harga narkoba yang masih terjangkau dan kemudahan akses untuk memperolehnya,” paparnya. Ia mengimbau kepada seluruh generasi muda untuk menjauhi faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi mereka terjerumus ke dalam lubang narkoba.
Di sisi lain, Pengamat Sosial Indonesia, Dr. Dervie Rahmawati, S.Sos., M.Hum., menuturkan bahwa saat ini, peredaran narkoba kerap terjadi melalui media sosial sebagai pusat informasi dan transaksi online tercepat. Ia melihat bahwa target pasar pengedar narkoba saat ini ialah orang yang aktif bermain media sosial.
“Oleh sebab itu, saya mengingatkan kepada generasi muda yang saat ini sedang aktif bermain media sosial, gunakanlah platform tersebut dengan positif, serta menjauhlah dari orang yang sekiranya terindikasi melakukan penyalahgunaan narkoba. Apalagi berusaha merayu untuk membeli narkoba, mengkonsumsi, ataupun membantu mengedarkannya”, pungas Devie.
Sosialisasi yang diperkrasasi oleh oleh dua institusi ini berharap besar kesadaran untuk pencegahan di dalam narkoba bisa dicerna dengan baik oleh para mahasiswa, khususnya mahasiswa Unas.(NIS)
Bagikan :