Jakarta (Unas) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) berkolaborasi dengan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wa Tamwil Bina Usaha Muhajirin (BMT BUMi) dalam memberikan pelatihan kepada anggota koperasi, pada Sabtu (10/12) di Kebun Katala Mekarsari, Depok.
Ketua Pelaksana kegiatan, Noverita, M.Si. mengatakan, pelatihan yang diberikan ialah manajemen resiko dan model pembinaan UMKM anggota koperasi. “Ini merupakan program dari Kemenristek Dikti yang diserahkan kepada para dosen di perguruan tinggi swasta, untuk memberdayakan mitra yang bergerak di bidang ekonomi dan kewirausahaan,” ujarnya.
Ketua LPPM Unas, Dr. Nonon Saribanon, M.Si., juga menuturkan bahwa Unas menjadi salah satu dari 47 perguruan tinggi swasta yang mendapatkan hibah program insentif untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat seperti pelatihan atau workshop.
“Pelatihan manajemen resiko dan model pembinaan ini merupakan program yang baik dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung dan mengembangkan koperasi,” tuturnya dalam sambutan.
Merespon hal tersebut, Ketua KSPPS BMT BUMi Dra. Agusniar Trisnamiati, M.Si., turut menyambut baik atas adanya kerja sama dari Unas untuk memberikan pelatihan kepada anggota koperasi. “Mudah-mudahan pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan para anggota koperasi untuk membangun koperasi yang sehat, profesional dan amanah,” ucapnya.
Sementara itu, Edih Supriadi mewakili Dinas Koperasi dan Usaha Kota Depok mengatakan bahwa pelatihan dan pembinaan merupakan dua hal yang penting dilakukan bagi para anggota, pengawas, serta pengurus koperasi.
Ia berharap, melalui LPPM Unas, KSPPS BMT BUMi dapat membuat struktur dan pelaksanaan koperasi dengan baik.
“Saya berharap KSPPS BMT BUMi bisa menjadi mitra yang baik dan Unas sebagai fasilitator juga dapat menggandeng koperasi lainnya dalam melakukan pelatihan, sehingga terciptanya ekosistem dunia koperasi yang sehat dan sejahtera,” harap Edih.
Hadir sebagai narasumber, Mulyasaroh, S.E., dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok mengatakan bahwa, salah satu tolak ukur koperasi yang sehat adalah adanya pengendalian resiko perusahaan. Para anggota, pengurus, dan pengawas merupakan elemen penting yang memiliki perannya masing-masing dalam pengendalian resiko tersebut.
“Tiga elemen itu menentukan kemajuan atau kemunduran suatu koperasi. Agar dapat meminimalisir resiko, mereka harus bisa mengidentifikasi atau mengendalikan pengelolaan koperasinya sendiri,” paparnya.
Ia menambahkan, manajemen koperasi dapat dilakukan dengan melaksanakan fungsi – fungsi manajemen dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, sehingga dapat mencapai tujuan kesejahteraan anggota.
“Manajemen koperasi juga bertugas mengolah asset dan usaha, serta melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Praktisi Manajemen Resiko Marketing Executive PT. Estika Jasatama, Ir. Rubyawan, MM. mengatakan, manajemen resiko bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan jalannya kegiatan usaha lembaga keuangan dengan tingkat resiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan.
“Adapun proses manajemen resiko yang dapat dilakukan dimulai dari identifikasi dan pemetaan resiko, kuantifikasi menilai peringkat resiko, menegaskan profil resiko dan rencana manajemen resiko, mencari solusi resiko dan implementasi tindakan terhadap resiko, serta pemantauan dan pengkajian ulang resiko dan kontrol,” jelasnya.
Dilanjutkannya, penerapan manajemen resiko yang baik akan menghasilkan usaha yang relative lebih stabil dan menguntungkan. Tidak hanya bagi koperasi, tetapi juga bagi nasabah atau anggota yang dibiayai. “Pada akhirnya, usaha yang berjalan dengan baik dan berkembang dapat memperbaiki perekonomian nasional, mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran karena berperan serta dalam membuka lapangan kerja,” tutup Rubyawan. (NIS)
Bagikan :