Jakarta (Unas) – Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Nasional (Unas) adakan Pelatihan Meracik Kopi bagi Generasi Muda, di Ruang Fatahillah, Kantor Walikota Jakarta Utara, pada Selasa (13/12). Kegiatan ini bekerja sama dengan Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) serta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.
Ketua PPM Unas, Ir. Etty Hesthiati, M.Si., mengatakan, pelatihan meracik kopi ini dilatarbekalangi oleh adanya perhatian khusus dari PPM Unas mengenai tren kopi kekinian yang tengah digandrungi oleh generasi muda.
“Saat ini antusiasme masyarakat mengenai kopi semakin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya bisnis kedai kopi bermunculan dengan berbagai variasi terbaru, sehingga meminum kopi telah menjadi sebuah gaya hidup yang tak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Oleh sebab itu, PPM Unas sebagai pusat studi yang memfokuskan kegiatannya pada masyarakat mengajak para siswa-siswi SMK/SMA sederajat untuk berlatih meracik kopi, sehingga diharapkan dapat melanjutkan tren bisnis ini kedepannya.
Terlepas dari hal tersebut, Etty menuturkan bahwa kegiatan ini juga didasari oleh adanya bisnis kopi di Kantor Walikota Jakarta Utara yang mempekerjakan disabilitas sebagai baristanya.
“Hal ini menjadi sebuah keunikan bagi kami. Mereka membuktikan bahwa seorang disabilitas memiliki kesempatan mengikuti tren kopi ini. Alih-alih menjadi barista, kami harap mereka juga dapat membuka kedai kopi sendiri,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Jakarta Utara yang diwakili oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Walikota Jakarta Utara, Muhammad Andri mengatakan, dalam membangun sebuah bisnis kopi, terdapat dua hal yang patut diperhatikan, yakni penampilan dan rasa.
Andri juga menambahkan, di tengah maraknya bisnis kopi saat ini, generasi muda perlu memilikirkan perbedaan dan keunikan apa yang bisa ditonjolkan agar menjadi daya tarik bagi masyarakat.
“Salah satu contohnya ialah kafe yang memberdayakan disabilitas sebagai barista. Awalnya kami ingin merubah image kantor Walikota Jakarta Utara yang kaku dan kurang bersahabat. Akhirnya kami membuka kafe dengan image yang friendly dan nyaman untuk masyarakat, dengan memperkerjakan disabilitas,” katanya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unas, Ir. Nonon Saribanon, M.Si., juga mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan sebuah wadah bagi generasi muda untuk meningkatkan jiwa kewirausahaannya. “Jadi untuk membuka bisnis kopi itu tidak hanya teori saja yang harus diberikan, melainkan praktik langsung seperti pelatihan yang diajari oleh ahlinya,” kata Nonon.
Kegiatan ini diisi dengan praktik meracik kopi oleh Trainer Barista, Ninno Listya, dan Harzami Ahadi yang merupakan Juara 1 Cup Tester, Tangerang 2022. Selain itu, para peserta juga mendapatkan paparan materi dari Ketua Umum Coffee Lovers Indonesia (CLI), Jamil Musanif, yang dipandu oleh Dosen Fakultas Pertanian Unas, Ir. Inkorena G.S. Sukartono, M.Agr.
Dalam paparannya, Jamil mengatakan bahwa Indonesia memiliki empat jenis kopi yakni arabika, robusta, liberika, dan exelsa. Masing-masing jenis kopi memiliki karakter dan cita rasa yang berbeda, bergantung juga pada daerah asal dan cara produksi kopi tersebut.
“Indonesia memiliki beragam jenis kopi dan rasanya sangat berpengaruh pada dimana tumbuhan kopi itu tumbuh. Oleh sebab itu, kita memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadikan kopi sebagai ladang usaha,” paparnya.
Jamil melanjutkan, kopi juga memiliki kandungan kafein yang bermanfaat untuk kesehatan jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat. “Kopi dapat memperbaiki fungsi otot dan stamina, memperbaiki memori, serta mempertajam otak dari keluarnya senyawa dopamine dari kafein,” jelasnya.
Bagikan :
