LPPM-KPPS BMT BUMi Adakan Pelatikan Manajemen Produksi dan Produk Kreatif bagi Warga Desa Mekasari, Depok

Jakarta (Unas) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) kembali bekerja sama dengan KSPPS BMT BUMi dalam melakukan Program Insentif PKM Skema Kegiatan Kemandirian Masyarakat, di Kebun Katala Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok, Sabtu (17/12).

Sebelumnya, LPPM juga melaksanakan pelatihan manajemen risiko dan model pembinaan UMKM bagi anggota koperasi pada Sabtu (10/12) di tempat yang sama.  Ketua pelaksana Dra. Noverita, M.Si., mengatakan, kegiatan ini diisi dengan presentasi manajemen produksi untuk produk kuliner kreatif dan prosedur keamanan pangan, serta pelatihan membuat produk bakso dan minuman segar.

Hadir sebagai narasumber, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Gizi, UPN Veteran Jakarta Nanang Nasrullah mengatakan, manajemen produksi makanan merupakan sebuah usaha untuk menghasilkan makanan yang bermutu, sesuai standar, tepat waktu, dan disukai konsumen.

“Manajemen produksi makanan juga bertujuan untuk menyediakan makanan berkualitas, bernilai gizi, bercita rasa, aman, dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen serta pelayanan memadai,” ujarnya.

Ia melanjutkan, pengolahan makanan juga harus memenuhi beberapa standar yakni standar mutu, standar porsi, standar bumbu, dan standar resep. Nanang juga menuturkan bahwa dalam melakukan manajemen produksi makanan, hal lain yang perlu diperhatikan ialah keamanan pangan.

“Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain. Apapun yang dapat merugikan, membahayakan kesehatan manusia, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, sehingga aman dikonsumsi,” ucapnya.

Dalam paparannya itu, Nanang menjelaskan bahwa terdapat tiga risiko bahaya dalam keamanan pangan yakni bahaya fisik, kimia, dan biologi. “Bahaya fisik seperti benda dalam makanan yang dapat mencelakakan dan dapat melukai mulut, saluran pencernaan, dan pernafasan. Bahaya kimia disebabkan oleh cemaran bahan insektisida, pestisida, dan sebagainya. Sedangkan bahaya biologi seperti zat yang berasal dari organisme yakni virus, bakteri maupun parasit,” katanya.

Baca Juga :   HIMAKSI-OJK Ajak Mahasiswa Waspadai Investasi Ilegal

Oleh sebab itu, lanjut Nanang, perlu adanya jaminan keamanan pangan serta hygiene dan sanitasi secara rutin. “Dua hal ini merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya,” pungkasnya.

Usai pemberian materi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan bakso serta minuman segar yang dipandu oleh Ketua KSPPS BMT BUMi, Agusniar Trisnamiati. Pada kegiatan ini LPPM juga turut memberikan beberapa peralatan masak yang dapat digunakan oleh anggota koperasi dalam membuat produk kreatif.(NIS)

Bagikan :

Info Mahasiswa

Related Post

Soft Launching EDU PARK Universitas Nasional
Kajian Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan Program Padi Organik di Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur
Mahasiswa FIKES UNAS Raih Juara 1 Asuhan Kebidanan Tingkat Nasional di EVOST 2024
Prodi Hubungan Internasional Adakan Seminar Nasional Kolaborasi dengan AIHII , diikuti sebanyak 124 Peserta
Prodi Sastra Jepang Kenalkan Rendang Sebagai Makanan Tradisional Ke Siswa Obayashi Sacred Heart School, Japan
Jadi Prasyarat Kelulusan, Hubungan Internasional UNAS Selenggarakan Short Diplomatic Course

Kategori Artikel

Berita Terbaru
Chat with Us!