Jakarta (Unas) – UPT Inkubator Wirausaha Mandiri (IWM) Universitas Nasional (Unas) mengajak mahasiswa untuk memulai berwirausaha di era digital. Hal ini dilakukan melalui Kuliah Umum Kewirausahaan di Aula Blok I lantai IV Unas, Kamis (05/10).
Kepala UPT IWM Unas, Drs. Suadi Sapta Putera, mengatakan, saat ini dunia usaha tengah berevolusi seiring dengan perkembangan teknologi dan internet. “Hal ini bisa menjadi peluang baru bagi mahasiswa untuk menciptakan usaha dengan memanfaatkan digitalisasi,” ucapnya. Hadir sebagai narasumber, M Arif Rahmat mengatakan, berwirausaha di era digital merupakan suatu kemudahan bagi setiap pengusaha kerena dapat menjangkau masyarakat dengan lebih luas.
“Bisnis digital itu bisa dilakukan oleh siapa saja, dari mana saja, bisa dimulai dengan modal berapa saja, serta memiliki potensi pasar lebih luas dan keuntungan lebih besar,” jelas CEO Kampung Kaleng itu. Sementara itu, Dosen Kewirausahaan, Ivan Naufal Manggus, S.T., M.Sc mengatakan, untuk melakukan bisnis online, seorang pengusaha harus menguasai digital marketing.
“Berbeda dengan marketing konvensional, wirausaha di era digital menggunakan digital marketing sebagai alat promosi produk agar dikenal oleh masyarakat. Pengusaha harus memikirkan traffic, conversion, serta engagement-nya,” kata Ivan yang juga merupakan Head of Digital Marketing PPA&K. Marketing and Branding Manager at Tourin.Id Gezah Al Banna juga menuturkan, penting untu membangun branding yang kuat terhadap suatu produk jika berwirausaha di era digital.
“Selain skill yang mumpuni, pengusaha digital juga harus kreatif, inovatif, serta good attitude,” paparnya. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unas, Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M mengatakan, Unas sangat mendukung seluruh kegiatan positif mahasiswa, terutama kewirausahaan.
“Kami sangat mendukung seluruh kegiatan positif mahasiswa terutama yang ingin menjadi wirausaha sembari berkuliah,” ujarnya. Suryono menambahkan, saat ini Unas juga sudah menerapkan kurikulum OBE, dimana metode pembelajaran ditekankan secara inovatif, efektif, dan interaktif. “Jadi memang tidak hanya berpusat pada materi yang diselesaikan, tetapi juga outcome,” tuturnya.
Bagikan :