Jakarta (UNAS) – Sebanyak 34 mahasiswa dari empat program studi Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Nasional (UNAS) mengikuti pembekalan intensif dalam rangka persiapan Lomba Pidato, Kamis (10/10). Pembekalan yang dilaksanakan di Lembaga Bahasa Rawamangun ini bertujuan memperkuat keterampilan komunikasi mahasiswa serta mempersiapkan mereka untuk tampil optimal dalam kompetisi bergengsi tersebut.
Dalam pembekalan ini, 4 dosen pendamping turut hadir memberikan bimbingan kepada para peserta, ialah Kurnia Rachmawati, S.S., M.A., dari Program Studi Sastra Indonesia; Tri Rahayu Mayasari, S.S., M.Hum., dari Program Studi Sastra Inggris; Dra. Fadhilah, M.Hum., dari Program Studi Sastra Jepang; dan Redita Devi, S.Hum., M.A., dari Program Studi Bahasa Korea.
Para dosen juga berperan penting dalam memberikan arahan mulai dari persiapan materi, proses pengiriman karya, hingga pengawalan pada tahap kompetisi. Mereka juga bertugas menyusun laporan kegiatan terang Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, Dr. Somadi Sosrohadi, M.Pd.
Rangkaian kegiatan pembekalan meliputi sambutan dan arahan dari Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Dr. Ganjar Harimansyah, materi Pengutamaan Bahasa Negara dalam Berpidato oleh Maryanto, dan Teknik, Praktik, serta Penilaian Pidato oleh narasumber, Singgih Sasongko.
Fokus Pembekalan pada Teknik Berpidato dan Komunikasi Publik
Dosen Program Studi Sastra Indonesia Kurnia Rachmawati menuturkan bahwa fokus pembekalan dilakukan pada teknik-teknik berpidato dan strategi komunikasi publik yang relevan.
“Kami berharap mahasiswa dapat menyerap ilmu dan teknik yang diberikan, sehingga lebih siap menghadapi rangkaian lomba yang berlangsung mulai 10 hingga 24 Oktober 2024,” ucapnya.
Ia melanjutkan, adapun tahap pengumpulan karya dimulai dari 10 hingga 20 Oktober, disusul penjurian dan pengumuman 20 besar pada 22 Oktober, dan puncaknya Grand Final pada 24 Oktober.
Kurnia juga menuturkan bahwa pembekalan tersebut meliputi berbagai aspek penting, yakni pemilihan tema, struktur pidato, teknik artikulasi, intonasi, hingga improvisasi dan manajemen waktu. “Tak hanya itu, para peserta dibekali keterampilan penggunaan bahasa yang menarik dan efektif agar dapat memikat audiens dan memenuhi standar kompetisi,” jelasnya dalam keterangan yang diterima Humas UNAS.
Di sisi lain, tambah Kurnia, melalui pembekalan ini mahasiswa juga dilatih untuk tampil percaya diri dan menyesuaikan posisi tubuh saat melakukan perekaman video pidato. “Dengan pembekalan ini, diharapkan para mahasiswa bisa lebih siap dan percaya diri untuk tampil di depan publik. Banyak teknik baru yang di pelajari untuk berbicara dengan lebih efektif dan menarik,” ujarnya.
Testimoni Peserta: Motivasi dan Manfaat Pembekalan
Albinus Halu, mahasiswa dari Program Studi Sastra Indonesia, mengungkapkan bahwa pembekalan ini sangat membantu mereka dalam persiapan lomba pidato. “Ketika kami melakukan pengambilan video, kami bisa melakukannya dengan baik sesuai dengan posisi dan teknik yang dipelajari. Saya termotivasi mengikuti lomba ini karena ingin menjadi agen perubahan dan berperan dalam menyebarkan pesan penting selama Bulan Bahasa,” tuturnya.
Ia juga berharap dapat menjadi Duta Bahasa yang dapat membanggakan UNAS di ajang nasional.
Sementara itu, Riana Elisabeth Pangaribuan, mengatakan bahwa pembekalan pertama memberikan banyak wawasan terkait teknik pidato dan public speaking. “Lomba ini menjadi kesempatan untuk menambah pengalaman dan mengejar impian saya di bidang komunikasi. Saya sangat tertarik dengan dunia membaca dan ingin belajar mengartikulasikan pesan dengan baik di depan publik,” jelas Riana.
Lomba Pidato Bertema “Bahasa Negara”
Lomba ini merupakan bagian dari program Lomba Krida Duta Budaya yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dalam ajang ini, peserta ditantang mengusung tema “Mewujudkan Aktivis Kampus Bertalenta Melalui Bahasa Negara.”
Adapun tujuan dari lomba ini ialah membina kelompok aktivis kampus yang memiliki sikap positif terhadap bahasa dan negara serta keterampilan berpidato, meningkatkan jumlah aktivis kampus dengan keterampilan berpidato unggul, serta mendorong pengutamaan bahasa negara dalam kegiatan resmi kampus.
Ajang ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menunjukkan keterampilan public speaking dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, dan Korea. Kompetisi ini tidak hanya menjadi arena unjuk kemampuan, tetapi juga ajang berharga bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan berbicara di hadapan publik.
Komitmen Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS
FBS UNAS terus berkomitmen mendukung pengembangan soft skills mahasiswa, khususnya dalam komunikasi efektif, yang sangat penting di dunia akademik dan profesional. Dekan FBS UNAS, Dr. Somadi Sosrohadi, M.Pd., menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat berprestasi dan mengharumkan nama UNAS di tingkat nasional maupun internasional.
“Dengan adanya pembekalan ini, kami yakin mahasiswa akan semakin siap menghadapi kompetisi dan menunjukkan potensi terbaik mereka. Ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang proses belajar dan pengembangan diri,” ujar Dr. Somadi.
Harapan dan Dampak Positif
Pembekalan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para peserta, memperluas wawasan, dan memupuk rasa percaya diri mereka. Dengan persiapan matang dan dukungan penuh dari dosen dan fakultas, para mahasiswa diyakini mampu meraih kesuksesan dalam kompetisi ini dan membawa nama baik UNAS ke kancah nasional maupun internasional.
Lomba Pidato ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempersiapkan diri menghadapi dunia profesional dengan keterampilan komunikasi yang mumpuni.
Bagikan :
