BPK UNAS Adakan Coaching Penyelesaian Dokumen Kurikulum S1 FEB UNAS

Jakarta (UNAS) – Badan Pengembangan Kurikulum (BPK) Universitas Nasional (UNAS) mengadakan kegiatan Coaching Penyelesaian Dokumen Kurikulum S1 yang diselenggarakan pada Senin, (21/10). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Selasar UNAS Pejaten, dengan fokus pada penyempurnaan dan penyelesaian dokumen kurikulum Program Studi (Prodi) S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAS.

Kegiatan ini dihadiri oleh tim BPK UNAS dan para dosen FEB yang terlibat dalam penyusunan kurikulum. Kepala BPK, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa coaching ini bertujuan untuk memastikan proses penyusunan kurikulum yang berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku, dengan target penyelesaian pada akhir bulan Oktober.

Ia juga mengungkapkan bahwa sesi ini memberikan bimbingan teknis terkait langkah-langkah penyusunan kurikulum yang efektif, mulai dari perumusan kompetensi lulusan hingga pemetaan mata kuliah. Para peserta juga mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya sinkronisasi kurikulum dengan visi universitas dan kebijakan pendidikan nasional, khususnya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Setelah itu, dengan diadakannya coaching ini, diharapkan FEB UNAS dapat menyelesaikan dokumen kurikulum secara tepat waktu dan menghasilkan kurikulum yang adaptif serta responsif terhadap dinamika global. “Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya UNAS dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan lulusan yang kompetitif di pasar kerja,” tutupnya. (SAF)

Bagikan :
Baca Juga :   Himasasing UNAS Gelar Kuliah Umum Cross Culture Indonesian feat Italian

Info Mahasiswa

Related Post

Unas Kembali Fasilitasi Pelaksanaan OSN Kota Jakarta Selatan
KSPM UNAS Adakan Investival Seminar Nasional "Financial Wealth: Capital Market Literation For Gen Z"
MENGENAL PERUSAHAAN KOREA DI INDONESIA
Seminar Nasional Kejahatan Transnasional Program Studi Hubungan Internasional
HIMAJEM Mengadakan Acara Management Day untuk Mahasiswa Baru Angkatan 2021
Pengamat Mengingatkan Potensi Asia Tenggara Jadi Kawasan Perang Baru

Kategori Artikel

Berita Terbaru
Chat with Us!