Malaysia (UNAS) – Delegasi Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang terdiri dari enam perwakilan lintas fakultas melanjutkan kunjungan kerjanya ke Department of Science and Technology Studies (STS) Universiti Malaya, pada, Kamis, (12/12/2024). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan yang di inisiasi oleh Biro Kerja Sama UNAS untuk memperkuat hubungan internasional dan merancang implementasi kerja sama melalui Implementation Arrangement (IA) dengan Universiti Malaya.
Adapun delegasi UNAS yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.M. terdiri dari pimpinan program studi dari tiga Fakultas, yaitu Fakultas Biologi dan Pertanian, Fakultas Teknik, serta Fakultas Teknologi dan Informatika.
Kedatangan delegasi disambut hangat oleh jajaran pimpinan Universiti Malaya, diantaranya yaitu, Profesor Dr. Suffian Mohammad Annur selaku Kepala Institut Ilmu Biologi, YBhg Datuk Profesor Dr. Azizan Baharudin, dan Associate Profesor Dr. Ng Boon Kwee selaku Head of Department of Science and Technology Studies, Faculty of Science, University of Malaya.
Dalam sambutan pembukaan, Profesor Suffian memaparkan profil Department of Science and Technology Studies (STS). Ia menjelaskan bahwa departemen yang ia pimpin, berdiri sejak tahun 1997. STS Universiti Malaya berfokus mengintegrasikan kajian ilmiah dengan pendekatan interdisipliner yang mencakup dimensi sosial, ekonomi, budaya, hingga kebijakan publik terkait Sains dan Teknologi.
“Departemen ini tidak hanya mengembangkan riset berbasis ilmu pengetahuan, tetapi juga memperhatikan dampaknya pada masyarakat. Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi langkah awal bagi kolaborasi strategis dengan UNAS,” ujar Suffian.
Sementara itu, Prof. Suryono menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Universiti Malaya. Lebih lanjut, Prof. Suryono mengungkapkan bahwa Universiti Malaya merupakan mitra strategis bagi UNAS untuk memperkuat kapasitas akademik dan riset. “Sebagai Universitas yang masuk dalam peringkat 10 besar di ASEAN dan peringkat ke-60 dunia, Universiti Malaya dapat menjadi mitra strategis bagi UNAS untuk memperkuat kapasitas akademik dan riset,” ungkapnya.
Pada kegiatan ini, delegasi UNAS bersama STS Universiti Malaya juga mendikusikan potensi kerja sama, termasuk peluang pertukaran mahasiswa, penelitian kolaboratif, dan pengembangan kurikulum berbasis internasional.
Usai berdikusi, agenda kunjungan dilanjutkan dengan mengunjungi fasilitas museum Zoologi di Fakultas Sains Universiti Malaya serta kunjungan ke area Rimbun Ilmu.
Prof. Suryono pun mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas laboratorium tersebut. Ia berharap UNAS dapat mengadaptasi teknologi serupa guna mendukung pengembangan riset mahasiswa dan dosen.
Selain itu, perwakilan UNAS dari berbagai fakultas juga berbagi pandangan. salah satunya, Ketua Prodi Biologi Dra. Noverita, M.Si. Ia menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini segera terealisasi. “Banyak hal yang bisa kita sinergikan, terutama dalam pengembangan program studi Biologi dan khususnya penelitian di UNAS,” katanya.
Demikian pula perwakilan lainnya, seperti Purwatiningsih, S.Si., M.Sc. (Ketua Prodi Fisika), Fahamsyah, S.T., M.Si., M.Eng., Ph.D. (Ketua Prodi Teknik Mesin), Ratih Titi Komala Sari, M.M., M.M.S.I. (Ketua Prodi Informatika), dan Dr. Andrianingsih, S.Kom., M.M.S.I. (Ketua Prodi Sistem Informasi), juga mengungkapkan harapan besar agar kunjungan ini menghasilkan kolaborasi konkret sesuai bidang masing-masing.
Para perwakilan menyampaikan bahwa dengan kerjasama nantinya dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, serta pengembangan teknologi di UNAS. Diskusi dengan Universiti Malaya menjadi momentum penting bagi UNAS dalam mewujudkan visi menuju akreditasi internasional.
Usai melakukan kunjungan, Prof. Suryono berharap, UNAS dapat mempelajari tata kelola akademik dan praktik terbaik yang diterapkan di Universiti Malaya, sehingga mampu meningkatkan daya saing di tingkat regional dan global. “Kerja sama ini diharapkan tidak hanya mempererat hubungan antar institusi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menciptakan inovasi dan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat luas,” tutup Prof. Suryono. (*MAR/DMS)
Bagikan :