Jakarta(UNAS) – Dalam upaya memperkuat pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa, Universitas Nasional (UNAS) menyelenggarakan seminar bertajuk Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Penyalahgunaan Narkoba pada (10/12). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta, mitra industri PT Saba Indomedika, dosen, mahasiswa, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan. Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UNAS dan BNNP DKI Jakarta untuk memperkuat sinergi dalam pencegahan narkoba di lingkungan kampus.
Seminar dibuka dengan doa oleh Gatot Soepriyono, S.Si., M.S.M., yang memohonkan kelancaran jalannya acara sekaligus keberkahan bagi seluruh peserta. Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNAS, Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., menyampaikan bahwa seminar ini menjadi langkah penting dalam membangun kesadaran kolektif di kalangan civitas akademika. “Acara ini adalah bentuk komitmen Universitas Nasional dalam menjaga lingkungan kampus yang bersih dari narkoba. Bersama BNN, kami berharap dapat membangun kesadaran kolektif untuk melindungi generasi muda dari bahaya narkoba,” ujarnya.
Kepala BNNP DKI Jakarta, Dr. R. Nurhadi Yuwono, S.I.K., M.Si., CHRMP., dalam paparannya, mengungkapkan tantangan besar dalam memberantas narkoba. Menurutnya, modus operandi yang semakin canggih, seperti penggunaan teknologi digital dan jaringan internasional, memerlukan pendekatan kolaboratif yang kuat. “Modus peredaran narkoba semakin kompleks, melibatkan jaringan internasional, dan memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memberantas ancaman ini,” tegasnya.
Selain memberikan wawasan tentang bahaya narkoba, acara ini juga menghadirkan solusi konkret melalui kerja sama dengan sektor industri. PT Saba Indomedika, yang turut mendukung acara ini, memperkenalkan alat tes narkoba inovatif dengan kemampuan deteksi multi-parameter. Perwakilan PT Saba Indomedika, Putri Andini Rahmaeni, menekankan pentingnya peran industri dalam pemberantasan narkoba. “Kami tidak hanya mendistribusikan produk, tetapi juga ingin berkontribusi pada solusi kesehatan masyarakat. Dengan alat ini, diharapkan deteksi dini penyalahgunaan narkoba dapat lebih efektif dilakukan,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan, Universitas Nasional meluncurkan Satgas Anti-Narkoba, yang akan menjadi garda depan dalam mengawasi, mencegah, dan menangani kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus. Ketua Satgas, Dr. dr. Andi Julia Rifiana, S.H., M.Kes., mengapresiasi peran aktif mahasiswa dalam mendukung langkah ini. “Mahasiswa adalah mitra penting dalam menjaga lingkungan kampus yang bersih dan sehat. Kami mendorong mereka untuk berperan aktif, termasuk melaporkan teman-teman yang terindikasi menyalahgunakan narkoba dengan jaminan kerahasiaan identitas,” jelasnya. Selain itu, UNAS menyediakan layanan konseling gratis bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan psikologis atau mengalami tekanan mental terkait narkoba.
Dr. R. Nurhadi Yuwono juga memaparkan langkah-langkah strategis yang telah diambil oleh pemerintah dan BNN dalam menghadapi ancaman narkoba. Langkah-langkah tersebut meliputi: Pendekatan Hukum, (Hard Power): Penegakan hukum tegas terhadap bandar besar, termasuk pemiskinan dan perampasan aset mereka. Pendekatan Rehabilitasi (Soft Power): Memperlakukan pengguna narkoba sebagai korban yang membutuhkan rehabilitasi, bukan sekadar pemenjaraan. Pendekatan Kolaboratif (Smart Power): Membangun kerja sama dengan akademisi, pelaku usaha, tokoh agama, dan masyarakat melalui teori Penta Helix.
Sebagai penutup, seminar ini menjadi momentum penting dalam mempererat sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan mitra industri. Harapan besar diletakkan pada generasi muda sebagai agen perubahan. Dengan upaya bersama, Universitas Nasional bertekad untuk menjadikan kampus sebagai zona bebas narkoba (Kampus Bersinar), sekaligus membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Mari bersama-sama menjadikan Indonesia bebas dari narkoba dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi bangsa ini,” pungkas Prof. Suryono Efendi.(Syaiful)
Bagikan :