Jakarta (UNAS) – Badan Penjaminan Mutu UNAS berkolaborasi degan LLDIKTI Wilayah III Jakarta untuk menerima benchmarking dari Universitas Bina Sarana Informatika Cawcang pada Sabtu (11/25). Kegiatan tersebut berlangsung diruang Seminar Lt. 3 UNAS. Kegiatan benchmarking untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan tujuan untuk memperkuat sistem penjaminan mutu di masing-masing institusi guna mencapai standar pendidikan yang berkualitas baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala Badan Penjaminan Mutu Dr. Muhani, S.E., M.Si.M., menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang saling berbagi informasi dan mengklarifikasi hal-hal yang mungkin terlewat dalam diskusi. “Pertanyaan dan masukan sangat kami harapkan. Apa yang kami dapatkan di sini akan kami bagikan kembali kepada semua pihak yang terkait,” jelasnya. Muhani juga menambahkan bahwa setiap unit pengelola mutu (UPM) di UNAS memiliki satu anggota untuk memastikan sistem penjaminan mutu berjalan dengan baik.
UNAS memiliki visi untuk mencapai posisi yang kuat di QS World University Rankings pada tahun 2035 melalui strategi SPMI unggulan yang berbasis manajemen risiko. “Setiap tahun, kami berupaya menerapkan praktik terbaik yang sesuai dengan kondisi institusi kami,” ujar Muhani.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah 33 Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., menyampaikan pentingnya membangun budaya mutu di setiap perguruan tinggi. “Untuk mencapai standar nasional dan internasional, institusi pendidikan harus memiliki strategi yang jelas dalam memperkuat SPMI dan budaya mutu. Tanpa komitmen yang kuat, membangun budaya mutu akan sulit,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa UNAS telah berada di tipologi 1 dalam kategori SPMI namun tetap perlu terus belajar dan memperbaiki sistem yang ada.
Prof. Toni menjelaskan bahwa meskipun standar penjaminan mutu antar institusi bisa sama, namun pengelolaan sistem dan budaya mutu dapat berbeda. “Kegiatan ini adalah kesempatan untuk saling melengkapi. Kami bisa belajar dari satu sama lain untuk memperbaiki kelemahan dan terus meningkatkan kualitas,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor Bidang Non Akademik Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Adi Supriyatna, M.Kom., mengungkapkan bahwa tujuan kolaborasi ini adalah untuk belajar dan mengadopsi praktik terbaik yang telah diterapkan oleh UNAS. “Kehadiran kami di sini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di BSI melalui sistem penjaminan mutu yang berbasis risiko. Kami berharap dapat mengidentifikasi praktik-praktik yang baik yang bisa kami terapkan di BSI,” ujarnya.
Kegiatan benchmarking ini merupakan bagian dari program kolaborasi yang terbuka untuk seluruh perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah LLDIKTI Wilayah 3. Kolaborasi antara LLDIKTI Wilayah 3, UNAS, dan BSI diharapkan dapat memperkuat sistem penjaminan mutu di masing-masing institusi serta mendorong pencapaian visi menjadi universitas bertaraf internasional.(TIN)
Bagikan :