Jakarta (UNAS) – Vice Rector for International Affairs National Research Nuclear University “MEPhI” (Moscow Engineering Physics Institute), Russian, Prof. Dmitriy Savkin melakukan kunjungan ke Universitas Nasional (UNAS) pada Jumat, 24/01/2025. Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama antara UNAS dengan MEPhI. Lebih dari itu diskusi yang berlangsung antara dua perguruan tinggi ini fokus kepada similaritas khususnya pada Fakultas Teknik dan Sains (FTS) UNAS.
Kedatangan Prof. Dmitriy Savkin didampingi oleh Kepala Russian House Nikita S. Shilikov. Pertemuan yang diadakan di Pusat Studi Turkiye dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., Dekan FTS UNAS Ir. Ruliyanto, S.T., M.T., Ph.D., Kepala Biro Administrasi Kerjasama UNAS Dr. Irma Indrayani, S.I.P., M.Si., Guru Besar FTS Prof. Dr. H. Budi Santoso, M.Sc., Ketua Program Studi Sastra Inggris Dr. Siti Tuti Alawiyah, S.S., M.Hum. serta para dosen FTS dan Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. menyampaikan selamat datang dan terima kasih telah berkunjung ke UNAS. Ia melanjutkan bahwa UNAS sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan MEPhI. Menurutnya, kunjungan MEPhI ke UNAS, menjadi langkah awal pada beragam kerjasama lain di masa datang.
Vice Rector for International Affairs MEPhI Prof. Dmitriy Savkin turut menyampaikan terima kasih atas sambutan yang hangat dari pihak UNAS. Ia pun mengungkapkan relevansi antara UNAS dan MEPhI diharapkan dapat memberikan peluang kerjasama lebih besar di masa yang akan datang. Dalam kesempatan ini, Prof. Savkin juga mengenalkan secara lengkap mengenai MEPhI.
Dikutip dari websitenya, MEPhI Didirikan pada tahun 1942 dan merupakan Universitas terkemuka dalam bidang pelatihan insinyur, pakar, analis, manajer untuk industri nuklir, ilmu TI, dan banyak bidang ekonomi lainnya.
MEPhI sendiri menempati jajaran ranking paling tinggi di negaranya. Saat ini, MEPhI memfokuskan riset dan pengajaran mereka dalam beberapa Institut, yaitu Institute of Nuclear Physics and Engineering, Institute of Laser and Plasma Technologies, Institute of Engineering Physics for Biomedicine, Institute of Nanoengineering in Electronics, Spintronics and Photonics, dan Institute of Cyber Intelligence Systems.
MEPhI menerapkan konsep multidisiplin, transdisiplin dan interdisiplin, sehingga melibatkan banyak bidang kepakaran secara komprehensif. Informasi terbaru pada April 2018, menunjukkan bahwa saat ini MEPhl berada di peringkat 401-500 pada pemeringkatan THE (Times Higher Education) dan peringkat ke 35 di kelompok BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
Saat ini diketahui MEPhI telah melahirkan enam orang peraih penghargaan Nobel. Lebih jauh lagi, setelah berganti kebijakan, sejak tahun 2000, segala sesuatu di MEPhl didasarkan pada prinsip keterbukaan, internasionalisme, dan inovasi. MEPhI sekarang memiliki 21 kampus satelit di luar Moskow, di 20 kota Rusia, dengan total populasi mahasiswa lebih dari 38.000. MEPhI juga memiliki agenda untuk mengatasi tantangan global dan kompleks abad ke-21 melalui bidang-bidang yang diprioritaskan, termasuk obat-obatan, energi nuklir, nanoteknologi, dan ekologi. (*DMS)
Bagikan :