London – Sebanyak lima orang tewas termasuk pelaku dan setidaknya 40 orang luka-luka akibat serangan teror yang terjadi di London, Inggris. Detail peristiwa yang diawali dengan aksi tabrak mobil dan kemudian penikaman itu, membuat banyak orang bergidik ngeri.
Seperti dilansir News.com.au, Kamis (23/3), berikut ini kronologi serangan teror tersebut.
– Pukul 14.39 waktu London: Sebuah mobil Hyundai warna abu-abu terlihat menambah kecepatannya saat mengarah ke utara di atas Jembatan Westminster, yang ramai dengan kendaraan yang melintas dan para pejalan kaki di trotoar pinggir jembatan. Tidak jelas darimana kendaraan tersebut muncul.
– Pukul 14.40: Mobil tersebut menabrak para pejalan kaki di trotoar. Terdengar teriakan histeris orang-orang. Puluhan orang ditabrak mobil tersebut, hingga menewaskan tiga orang di antaranya dan menyebabkan banyak orang lainnya luka-luka parah. Bahkan ada seorang wanita yang terlempar dan tercebur ke Sungai Thames di bawah jembatan. Dia kemudian berhasil diselamatkan namun mengalami luka-luka serius.
– Pukul 14.41: Jasad-jasad dan orang-orang yang terluka tergeletak di sepanjang Jembatan Westminster usai aksi penabrakan tersebut. Darah pun berceceran.
– Pukul 14.43: Mobil Hyundai tersebut menabrak pembatas besi di bagian kiri jalan Jembatan Westminster, kurang dari 200 meter dari pintu masuk ke gedung parlemen. Pengendara mobil itu kemudian keluar dari mobilnya dan berlari menuju gerbang ke arah gedung parlemen.
– Pukul 14.44: Pelaku menikam polisi veteran, Keith Palmer (48) di pos pemeriksaan keamanan di luar gedung parlemen. Polisi tersebut dilaporkan tak bersenjata saat dirinya ditusuk pelaku hingga tewas. Pelaku sempat menusuk sejumlah polisi lainnya yang datang untuk menolong Palmer. Tiga polisi terluka akibat tikaman pelaku.
– Pukul 14.45: Pelaku kemudian berlari menuju pintu masuk utama ke gedung parlemen. Saat itulah seorang polisi menembaknya. Pelaku yang terluka akibat tembakan polisi, kemudian ditangkap. Paramedis sempat memberikan pertolongan pertama pada pelaku yang terluka, namun dia kemudian tewas di rumah sakit.
– Pukul 14.46: Operasi pengamanan berlangsung di sekitar Westminster dan gedung parlemen. Para anggota parlemen dikawal ke tempat yang aman. Perdana Menteri Theresa May dibawa pergi meninggalkan gedung parlemen. Para turis dan pejalan kaki digiring oleh polisi untuk meninggalkan kawasan. Kepolisian menyatakan serangan itu sebagai aksi teror.
– Pukul 14.49: Sebagian dari Sungai Thames ditutup sebagai langkah pengamanan. Kepolisian yang meyakini pelaku bertindak seroang diri, melakukan penyelidikan atas insiden ini. Pengamanan ditingkatkan di tempat-tempat utama seperti Istana Buckingham.
– Pukul 15.30: Kepolisian Scotland Yard menyatakan serangan itu merupakan aksi teror
Menyikapi tragedi tersebut para pemimpin dunia mengutuk serangan teror yang banyak memakan korban jiwa. Para pemimpin dunia seperti Jerman, Belanda, Perancis, Venezuela, serta Turki pun turut serta memberikan rasa duka yang mendalam terkait kejadian naas tersebut tak terkecuali Perdana Menteri Inggris Theresia May, May Dalam pidatonya menyebut serangan itu “sakit dan jahat. Dikatakan olehnya tindakan pelaku yang memilih lokasi serangan di luar gedung parlemen merupakan penyerangan atas nilai-nilai demokrasi Inggris.
Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel mengecam keras serangan teror itu. Dikatakan Merkel, Jerman berdiri teguh dan tegas di samping Inggris dalam perjuangan melawan semua bentuk terorisme. Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier juga mengeluarkan statemennya. “Dalam momen berat ini, kami rakyat Jerman merasa sangat dekat dengan rakyat Inggris,” ujar Angela seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/3).
Presiden Prancis Francois Hollande juga menyampaikan pesan solidaritas dan dukungan untuk rakyat Inggris. Dikatakannya, Prancis bisa merasakan kepedihan mereka usai serangan tersebut. Tiga pelajar SMA asal Prancis juga terluka dalam serangan tersebut.
“Prancis yang telah diserang begitu keras belum lama ini, tahu apa yang dialami rakyat Inggris hari ini,” ujar Hollande.
Gedung Putih juga mengecam aksi teror tersebut dan menjanjikan dukungan penuh pemerintah AS dalam merespons serangan dan mengadili mereka yang bersalah.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga mengecam serangan di London. Rutte mengaku terkejut akan serangan mengerikan itu. “Kota tersebut ada di hati kami. Kami mengikuti situasi tersebut dengan seksama dan terus berhubungan dengan otoritas Inggris,” ujar Rutte.
Sedangkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa “Turki sangat merasakan kepedihan Inggris dan teguh dalam solidaritas dengan Inggris dalam perang melawan terorisme”.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga menyampaikan dukungan penuh bagi rakyat London dan penolakan tegas atas semua bentuk terorisme.
“Cukup sudah terorisme, cukup sudah perang, cukup sudah kekerasan. Kami mengecam terorisme dalam semua bentuknya dan mendukung para korban dan keluarga mereka,” ujar Maduro.
sumber : http://detik.com
Bagikan :