Jakarta – Biro Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Nasional (UNAS) bersama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 3 Jakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Maturitas di lingkungan UNAS yang dilaksanakan pada Rabu (16/04) di Ruang Diskusi Mahasiswa Blok C, Lt. 7 UNAS.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk mendorong penguatan tata kelola mutu pendidikan tinggi secara menyeluruh, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga pelaporan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M. menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat membawa kemajuan dan keberkahan dalam pelaksanaan penjaminan mutu di UNAS. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi tim yang solid agar pengisian data dan pelaporan dapat berjalan cepat dan tepat.
“Ini merupakan hal baru yang akan kita hadapi bersama. Saat ini memang sudah ada data yang diinput, namun belum terarah dan belum mendapatkan bimbingan yang memadai. Maka dari itu, sosialisasi ini menjadi kesempatan penting bagi kita semua untuk memahami arah dan target pelaporan mutu secara lebih jelas,” ungkap Prof. Suryono
Ia juga mengingatkan bahwa partisipasi aktif dari seluruh unit sangat dibutuhkan agar proses berjalan secara menyeluruh, tidak setengah-setengah, mulai dari awal hingga akhir. Bila terdapat kendala atau kejanggalan dalam prosesnya, diskusi terbuka akan dilakukan untuk mencari solusi terbaik.
Sementara itu, perwakilan dari LLDIKTI Wilayah III Noviyanto, S.T., MMSI mengungkapkan bahwa pengelolaan data pendidikan tinggi telah berlangsung selama lebih dari 25 tahun. Namun, di era digital saat ini, tantangan terhadap perubahan sistem dan regulasi semakin dinamis.
“Kita sekarang berada dalam era digital yang penuh dinamika. Perubahan terjadi dengan sangat cepat dan menuntut respons yang juga cepat, baik dari sisi regulasi, sistem, maupun sumber daya manusia. Jika tidak responsif, maka akan berdampak besar terhadap banyak pihak, termasuk mahasiswa dan dosen,” ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa kedewasaan dalam pengelolaan sistem menjadi faktor kunci dalam menjawab tantangan tersebut.
“Kami berharap UNAS sebagai perguruan tinggi berpengalaman, memiliki sistem yang mature dan dikelola dengan SDM yang kompeten serta komitmen tinggi. Jika ada kendala, segera cari solusi agar sistem dapat berjalan efektif dan efisien,” tambahnya. (TIN)
Bagikan :