Jakarta (UNAS) – UPT Inkubator Wirausaha Mandiri Universitas Nasional (UNAS) lakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Akademi Inspiradzi salah satu institusi pendidikan non formal dengan mengusung konsep digital marketing berbasis Syariah di Ruang Aula, Jumat (03/12/2021).
Kerjasama ini bertujuan untuk menjadikan mahasiswa Universitas Nasional sebagai pelaku Usaha Berbasis Digital (Digi Preneur) yang handal melalui seminar dan pelatihan Digital Network Marketing (Jaringan Pemasaran Digital). Dan menjadikan mahasiswa Universitas Nasional sebagai pelaku ekonomi secara nyata terutama kegiatan ekonomi yang berbasis syariah, membantu kampus untuk mencetak para lulusan agar dapat menjadi pengusaha bisnis syariah (syariah entrepreneur), serta membantu kampus dan mahasiswa untuk dapat lebih berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., menyambut baik kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak. Ia menuturkan bahwa kerja sama merupakan kemitraan strategis yang menguntungkan para mahasiswa dan kampus. Karena program Digipreneur merupakan program pelatihan bisnis yang dilakukan oleh trainer yang profesional dengan modul pelatihan yang telah teruji berhasil dan telah melahirkan banyak pengusaha muda.
“ Hari ini kita melaksanakan penandatanganan kerja sama yaitu antara UNAS dan Akademi Inspiradzi Indonesia yang nantinya akan melakukan kerja sama khususnya untuk melakukan pemberian materi selama satu bulan bahkan nanti ada pendampingan oleh mentor-mentor yang profesional. Mudah mudahan kerja sama ini bisa kita implementasikan secara nyata sehingga nanti semua bisa memberikan manfaat utamanya kepada para mahasiswa, ” ujarnya.
Suryono menambahkan, bahwa para mahasiswa akan mendapatkan pendidikan berupa praktik kewirausahaan secara online yang bertujuan memberikan pendidikan dan pemahaman kewirausahaan secara digital. “ Dan ini merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan pada saat pandemi ini oleh karena itu penguasaan digital itu sangat penting ke depan, ” katanya.
Senada dengan Suryono, Kepala UPT Wirausaha Mandiri Universitas Nasional Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si.M., mengungkapkan bahwa pada era modern ini pendidikan tentang digitalisasi sangat penting. Karena hampir semua bidang pekerjaan telah beralih menggunakan digital tak terkecuali entrepreneurship.
“ Pada kesempatan ini Akademi Inspiradzi akan memberikan CSR nya dalam bentuk pelatihan digital preneur maka kali ini saya himbau kepada mahasiswa baik UNAS maupun perguruan tinggi lain mari sama-sama kita mengambil manfaat, ” ungkapnya.
Akademi InspiRadzi merupakan institusi pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bisnis yang mengusung konsep digital marketing berbasis syariah. Yang mempunyai visi menjadi bagian dari penggerak entrepreneurship syariah di kalangan generasi muda, menjadi salah satu motor penggerak entrepreneurship digital marketing, melatih calon pemimpin masa depan untuk menjadi entrepreneur sejak awal masa pendidikan. Dengan misi melahirkan entrepreneur syariah dari kalangan anak muda.
Founder Akademi Inspiradzi Dato’ Dr. H. MD. Radzi Saleh, turut mengungkapkan terima kasih dan berharap kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik. Ia menambahkan bahwa pada zaman perkembangan teknologi tantangan yang dihadapi paling besar adalah bagaimana mendapatkan karir yang bagus apalagi dalam keadaan kecanggihan teknologi ini diperlukan sumber daya manusia yang kompeten.
Dengan kebutuhan tersebut, lanjutnya, perlu adanya pelatihan dan pemahaman tentang digitalisasi khususnya dalam berwirausaha. “ Sesuatu bidang yang pasti akan terus berkembang dan dibutuhkan adalah wirausahawan bagaimana mencari penghasilan dengan berusaha sendiri ini yang paling penting, ” pungkas Saleh.
Ia pun mendorong para mahasiswa untuk mulai membangun jiwa entrepreneurship dan melatih untuk menjadi wirausaha yang baik. “ Kita buktikan kepada mahasiswa yang bergabung melalui program ini bahwa mereka mampu menjadi wirausaha yang sukses, ” jelasnya.
Bersamaan dengan penandatanganan MoU, juga dilaksanakan kuliah umum Digipreneur Indonesia menghadirkan Guru Besar Ilmu Bisnis dan Manajemen SDM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahyono secara online melalui aplikasi zoom meeting dan dihadiri oleh para mahasiswa di lingkungan Universitas Nasional. (*DMS)
Bagikan :