JAKARTA ( UNAS) – Membangun Karakter (character building) adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai pancasila. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang “ Standar Nasional Pendidikan” maka Universitas Nasional sebagai Universitas Swasta tertua kedua di Indonesia kembali menyelenggarakan pembekalan bagi para calon wisudawan / wisudawati periode april 2017 dengan mengusung tema “ Menjadi Sarjana Yang Berdaya Saing Tinggi Di era Global”.
Acara yang diikuti oleh 500 calon wisudawan dari berbagai jurusan ini pun merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan dua kali dalam setahun yang bertujuan untuk membekali para calon wisudawan yang akan diwisuda agar mampu mempersiapkan diri mereka didalam memasuki babak baru di kehidupan mereka. Acara yang di fasilitasi oleh Biro Kemahasiswaan ini sedikit berbeda bila dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Jika sebelumnya pembekalan bagi para wisudawan lebih banyak diisi oleh dosen – dosen yang mengajar di Unas serta dengan menggunakan teknik pemberian materi yang serupa dengan proses belajar mengajar di kelas.
Kali ini Universitas Nasional menghadirkan inovasi baru dengan mendatangkan seorang pembicara handal, seorang penulis buku Best Seller, serta seorang pemimpin perusahaan yang bergerak pada pengembangan potensi diri, ia adalah Akbar Zainudin, MM,MJW seorang penulis yang melejit namanya berkat keberhasilannya membuat buku berjudul “ Man Jadda Wajada” laris manis dipasaran seperti saat ini. Seminar yang berlangsung pukul 08.30 – 12.30 ini bertempat di ruang Aula Blok 1 lantai IV Universitas Nasional, Senin (20/3). Acara yang dimulai dengan sangat khidmat ini dibuka dengan pembacaan doa dan sambutan oleh Dr. Drs. Zainul Djumadin, M.Si selaku ketua panitia pada seminar ini yang juga sekaligus menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.
Dalam sambutannya Zainul mengungkapkan kesan mendalamnya terhadap berlangsungnya acara ini dikarenakan besarnya antusiasme para peserta yang hadir, ini menandakan bukti keseriusan para calon wisudawan didalam menghadapi tantangan, persaingan di dunia kerja yang sebentar lagi akan mereka hadapi dengan berbagai macam dinamika dan problematika yang kerap akan mereka rasakan nanti , tutur Zainul. Tak lupa iapun mengingatkan bahwa wisuda bukanlah akhir dari sebuah proses didalam menempuh pendidikan melainkan wisuda adalah merupakan awal dari sebuah proses pembelajaran hidup yang mengajarkan kita bagaimana cara berfikir kritis, cerdas, inovatif dan cepat beradaptasi didalam menghadapi perubahan baik dilingkungan keluarga, masyarakat maupun dilingkungan kantor.
“ Dengan disematkannya status Sarjana maka semakin besar pula tanggung jawab yang ada di pundak kalian, kalian harus bisa mempertanggung jawabkan keilmuan kalian dimata keluarga, masyarakat maupun negara nantinya, jadi jangan sampai status Sarjana yang kalian miliki malah menjadikan kita orang yang sombong, merasa pintar serta bertingkah laku yang buruk yang tidak sesuai dengan norma agama, sosial maupun kesusilaan yang ada, sehingga nantinya membuat malu keluarga maupun Universitas Nasional sebagai alamamater kita ini. Maka dari itu teruslah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat buatlah orangtuamu, dan alamamatermu bangga akan kerja keras dan hasil karya kalian nanti,” imbuh Zainul.
Sementara itu tampil sebagai pembicara utama Akbar Zainudin memulai sesi seminarnya dengan sebuah permainan dimana masing masing – masing peserta diwajibkan untuk dapat mematahkan sebuah pensil hanya dengan menggunakan jari kelingking kemudian dilanjutkan dengan teka – teki yang terdiri dari berbagai macam kata yang harus dijawab oleh para peserta. Seusai memberikan games Akbar Zainudin atau yang kerap disapa Akbar ini mencoba menggali potensi para wisudawan yang hadir dengan metode pengenalan diri yang memang sengaja dirancang dan diformulasikan khusus untuk para peserta seminar kali ini. Setidaknya ada beberapa hal yang menjadikan kita dapat berubah menjadi lebih baik bahkan dapat melesat jauh dari keadaan kita sekarang ini, ungkap Akbar.
“ Untuk menjadi pribadi yang sukses didunia kerja maupun dunia wirausaha setidaknya kalian harus membiasakan pola hidup yang sehat yang teratur serta berfikir yang jernih sesuai dengan ayat kandungan yang ada di Al Quran. Awalilah harimu dengan penuh rasa syukur dan pengharapan kepada Tuhan mulailah dengan mengingat serta menulis semua karunia, berkat dan kebaikan yang telah diberikan Tuhan selama ini dalam hidupmu, catatlah walau sekecil apapun nikmat yang ada padamu, setelah itu mulailah memikirkan segala kelebihan dan potensi yang ada pada dirimu jangan sekali – kali engkau memikirkan kekuranganmu dan kebodohanmu kembangkanlah selalu bakat- bakat yang dititipkan Tuhan kepadamu,” ujar Akbar.
Iapun menambahkan bahwa setelah menjadi Sarjana kita jangan hanya larut dalam euphoria semata melainkan kita harus mulai berbenah diri dan instropeksi dengan memikirkan bahwa keberhasilan kita saat ini adalah merupakan jerih payah orang tua kita yang selama ini tanpa kenal letih dan pamrih yang terus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada kita baik dalam bentuk moral dan materil serta teruslah berupaya menjadi yang lebih baik dari hari – kehari, tutupnya.
Bagikan :