JAKARTA ( UNAS) – Pendidikan adalah sebuah proses untuk dapat mengerti, memahami dan membuat manusia menjadi lebih cerdas dan lebih kritis dalam berfikir. Sampai saat ini pendidikan masih merupakan sebuah solusi terbaik untuk dapat merubah keadaan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Namun, pendidikan juga merupakan sebuah proses yang tidak dapat dinikmati hasilnya secara langsung tetapi memerlukan waktu untuk dapat mengetahui keberhasilannya. Karenanya, diperlukan usaha-usaha dan penerapan sistem yang cermat agar dapat menampakkan hasil yang memuaskan. Pendidikan juga bukan sekedar usaha untuk mencerdaskan anak bangsa di bidang akademik, melainkan harus dapat membentuk kepribadian peserta didik sehingga menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Suatu bangsa akan menjadi besar jika generasinya memiliki karakter yang baik dan pembentukan karakter ini hanya akan terjadi melalui proses pendidikan.
Dalam rangka mencetak insan-insan berkualitas baik dari segi moral, akademis, dan sosial. Maka Universitas Nasional ( UNAS), selaku kampus perjuangan menggiatkan pembangunan karakter dalam proses pendidikan.Pendidikan karakter yang diterapkan UNAS ini bukan dilaksanakan tanpa dasar. Sebagaimana tertuang dalam Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 yang menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Hal ini juga sejalan dengan pemikiran Thomas Lickona dalam bukunya “ Educating For Character” yang diterbitkan pertama kali tahun 1991, dimana ia menjelaskan tentang pengaruh pembentukan karakter didalam membentuk moral dan perilaku seseorang.
Ditemui diruang kerjanya Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UNAS menjelaskan bahwa Character Building ( CB) selama ini telah diselenggarakan oleh UNAS sebanyak empat kali terhitung sejak 2014. CB kali ini akan dilaksanakan selama tiga hari terhitung sejak tanggal 4 s/d 6 September 2017. Acara yang diperuntukan bagi kelas reguler dan karyawan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu kelas pagi dan sore. Sebanyak 3000 camaba dijadwalkan mengikuti kegiatan ini. Adapun materi – materi yang diberikan didalam mengisi CB itu ungkapnya, adalah pengenalan Sistem Pendidikan Tinggi (PSPT) dimana didalamnya berisi tentang materi keUnasan, sistem akademik online, sistem pembayaran dan KTM, kurikulum, wawasan kebangsaan serta materi tentang softskill dan integritas.
CB sendiri ujar Iskandar, bertujuan untuk memperkenalkan kepada Camaba tentang kehidupan kampus, tata cara belajar yang baik, bagaimana menulis proposal dan skripsi yang baik serta bagaimana agar camaba bisa memanfaatkan waktu agar dapat lulus dengan nilai akademik yang memuaskan. Selain itu CB yang dilaksanakan di UNAS selain menjadi tolak ukur dalam bidang akademik UNAS juga berharap agar nantinya para mahasiswa baru yang telah mengikuti CB dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih cerdas serta lebih santun sehingga membentuk manusia yang berkarakter dan berintegritas. Ia pun berharap agar para Camaba dapat memanfaatkan momen CB ini untuk saling berinteraksi dengan mahasiswa lainnya serta dapat mengambil ilmu dan informasi sebanyak – banyaknya dari para pemberi materi yang terdiri dari dosen dan guru besar UNAS.
“ Selain sebagai syarat untuk memenuhi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), yang telah ditentukan oleh DIKTI, CB di UNAS merupakan sebuah upaya tentang bagaimana UNAS mempersiapkan para CAMABA akan pentingnya pendidikan karakter didalam menjalani kehidupan sehari – hari . Dengan karakter yang baik mahasiswa akan lebih mudah meraih prestasi sebab mereka akan menjadi pribadi yang lebih disiplin, pantang menyerah, serta menghargai waktu,” tutup Iskandar Kamis ( 24/8).
Bagikan :