JAKARTA – Guna membangun generasi perawat yang berkompeten, Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Nasional (UNAS) yang tergabung dalam Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI) melangsungkan diskusi Undang-Undang dan Praktik Keperawatan, pada Sabtu (15/09).
Kegiatan ini diisi oleh pemaparan materi dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) DKI Jakarta, Ns. Jajang Rahmat Sohilin, M.Kep, Sp.Kom., dan diikuti oleh sejumlah mahasiswa Ilmu Keperawatan dari berbagai universitas di daerah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Dalam presentasinya, Jajang memaparkan mengenai payung hukum keperawatan yang tertuang dalam UU No. 38 tahun 2014. Menurutnya, mahasiswa keperawatan tak hanya harus mendalami praktiknya saja, tetapi juga mempelajari landasan hukum keperawatan.
“Mahasiswa harus paham betul landasan hukumnya. Dengan adanya landasan tersebut, maka dapat meningkatkan mutu perawat dan derajat kesejahteraan masyarakat. Tak hanya itu, yang terpenting adalah bisa memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada perawat dan klien,” ujarnya di Aula Blok 1 UNAS.
Selain itu, Jajang juga memotivasi mahasiswa untuk tidak terfokus pada profesi saja, tetapi juga menggunakan skill keperawatannya dalam bidang wirausaha. “Perawat juga bisa jadi wirausaha, misalnya seperti membuka praktik mandiri. Itu bisa menampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran,” tuturnya.
Menurut pria kelahiran Subang, 9 Januari 1975 itu, seorang perawat harus memiliki jiwa yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan diri sendiri. Ia berpesan kepada mahasiswa untuk terus mencintai bidangnya dan banyak bergaul dengan perawat yang berhasil. “Semoga mahasiswa keperawatan di UNAS memiliki jiwa yang ikhlas dalam menjalankan profesinya, karena profesi perawat itu mereka akan membantu orang lain, dan sebaik-baiknya manusia adalah dia yang berguna bagi manusia lainnya,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UNAS, Ns. Aisyiah, S.Kep., M.Kep. mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu kontribusi mahasiswa sebagai agen perubahan yang dapat melahirkan jiwa keperawatan profesional. “Dengan adanya kegiatan ini saya harapkan dapat menjadi wadah pengembangan mahasiswa keperawatan dan jaringan komunikasi se-Indonesia,” imbuhnya.
Berlangsung pada pukul 08.00 hingga 16.30 WIB, kegiatan ini diakhiri dengan diskusi materi secara berkelompok dan presentasi mahasiswa. Adapun universitas yang hadir diacara tersebut ialah Universitas Esa Unggul, STIKES Faletehan, STIKES Indramayu, UPN Veteran Jakarta, Universitas Muhammadiyah Tangerang, STIKES Yatsi, dan Universitas Indonesia.(*NIS)
Bagikan :