JAKARTA [UNAS] – Indonesia merupakan Negara yang kaya dalam segala sektor namun kurang mampu mengelolanya dengan baik, serta adanya ancaman pihak-pihak yang ingin menguasai kekayaan Indonesia sepenuhnya. Acaman tersebut dapat berasal dari luar dan negeri yang menginginkan kekayaan Indonesia dengan cara mengikis nilai-nilai pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia.
Hal ini tertuang dalam diskusi tentang ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan tema “Mencapai Mufakat Penyelamatan NKRI” yang digelar oleh Universitas Nasional dan Pancasila Center serta Pusat Studi Ketahanan Nasional pada penghujung Tahun 2016. Dalam Diskusi yang bertujuan mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan NKRI dari ancaman pihak luar maupun dalam negeri.
Acara ini dihadiri oleh Letnan Jendral TNI Edy Rahmayadi (Panglima Kostrad) yang diwakili oleh Kolonel INF Niko Fahrizal (Aster Kaskostrad) dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Purn. Slamet Subiyanto sebagai narasumber dalam diskusi Ketahanan NKRI, Selasa (27/12).
Niko menyampaikan bahwa 70% perang antar negara dipicu oleh energi dan sumber kekayaan alam (SDA), sehingga keinginan yang tinggi menguasai energi dan SDA beberapa negara rela berperang dan menghasilkan kesengsaraan serta kemiskinan di negara terjadi konflik. Warga sipil, anak-anak, wanita dan materi selalu menjadi korban terbanyak apabila terjadinya perang.
Indonesia negara yang kaya akan energi dan SDA merupakan target negara-negara luar untuk menguasainya, ketahanan NKRI sekarang ini terancam oleh berkurangnya nilai-nilai pancasila didalam masyarakat yang membuat rapuhnya bangsa Indonesia kedepannya. Diharapkan dengan penguatan nilai-nilai Pancasila dimasyarakat dapat membuat kokoh ketahanan NKRI dalam menghadapi segala ancaman yang menggagu Kedaulatan Indonesia.
Senada dengan itu Slamet Subiyanto menjelaskan bahwa dengan penggunaan tema Ketahanan NKRI merupakan indikator adanya sesuatu yang sangat penting terhadap keutuhan bangsa Indonesia. Maka dengan adanya diskusi ini diharapkan para mahasiswa, agamawan, cendikiawan, pemuda, Raja, Sultan dan lainnya dapat memperkuat nilai-nilai pancasila demi keutuhan Bangsa Indonesia Kedepannya.
“Ancaman pihak luar dan dalam negeri saat ini menggunakan cara menguranginya nilai-nilai pancasila didalam diri rakyat Indonesia, sehingga mereka dapat mengambil atau menguasai seluruh kekayaan yang dimiliki Indonesia. Berawal dari mahasiswa nilai-nilai pancasila ini harus diperkuat dan dijaga karena mahasiswa merupakan tonggak pemegang keputusan dimasa depan, UNAS merupakan lembaga pendidikan yang dianggap memiliki kriteria dalam menjaga nilai-nilai Panncasila,” ujarnya.
Indonesia memiliki kekayaan yang sangat melimpah dan dapat membuat Negara-negara lainnya iri akan itu apabila dapat mengelolanya dengan baik dan benar. Sehingga mereka menggunakan berbagai cara untuk dapat memiliki atau menguasainya, termasuk dengan cara mengikis nilai-nilai dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila dari segenap rakyat Indonesia.
Dengan diadakannya musyawarah dan dialog dalam rangka penyelamatan NKRI ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dari ancaman pihak luar maupun dalam negeri yang dapat memecah kerukunan masyarakat Indonesia. Sehingga kita dapat mempertahankan Kedaulatan NKRI untuk masa depan dan anak cucu kita nantinya.
Bagikan :