Jakarta [UNAS] – Melihat persaingan ekonomi di Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) mengadakan Diskusi Publik untuk membahas hal tersebut. Diskusi Publik ‘Kebijakan Ekonomi dan Daya Saing Industri Nasional’ pada hari Rabu, (23/3) di ruang basement Universitas Nasional.
Diskusi Publik ini merupakan kerjasama antara Sekolah Pascasarjana, Program Studi Hubungan Internasional FISIP, PT. Sucofindo (Persero), Pasifik Consultant dan Surveyor Indonesia. Turut mengundang Ir. Soleh Rusyadi Maryam, M.M – Vice President PT. Sucofindo (Persero), Dr. Suharyono, SE, M.Si – Dosen Pascasarjana Universitas Nasional, Kris Sandhi Soekartiwi, M.B.A – Konsultan ASEAN Economic Center, Kementrian Perdagangan RI sebagai pembicara dan dimoderatori oleh Dr. Rusman Ghazali, M.Si – Dosen Pascasarjana UNAS.
Konsultan ASEAN Economic Center, Kris Sandhi Soekartiwi menjelaskan bahwa pemerintah harus mempunyai patokan atau kiblat untuk meningkatkan daya saing. “Menurut saya yg harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing harus memiliki kiblat. Lihat negera ASEAN lain, mereka condong ke asian sentrik semua kebijakan nasional yg diterbitkan kiblatnya adalah terget ASEAN sedangkan Indonesia tidak tahu kiblatnya kemana,” ujar Kris. Ia juga mengungkapkan bahwa jika dari akademisi ataupun pengusaha memiliki saran mengenai permasalahan ekonomi bisa memberikan saran kepada pemerintah.
Sedangkan Soleh Rusyadi mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih positif lagi memandang diri. “Masalah yang terjadi saat ini adalah saat kita tidak konsisten konsisten melewati level-level berkehidupan. Mari kita konsisten dalam level kebangsaan kita dan lebih positif lagi memandang diri bangsa,” ujar Vice President Sucofindo tersebut.