Jakarta (Unas) – Dosen Universitas Nasional (Unas) ekspos hasil penelitian selama pandemi Covid-19 dari bidang sains dan teknologi. Penelitian yang dilakukan bersama mahasiswa itu merupakan bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap keadaan darurat pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Kegitan ini merupakan ajang Unas untuk mengekspos hasil penelitian para dosen dan mahasiswa terkait Covid-19 dari berbagai bidang mulai dari kasus sampai penanggulangan efek. Hal ini menunjukkan bahwa dosen dan mahasiswa punya perhatian yang tinggi terhadap pandemi,” ujar Wakil Rektor Bidang Penelitian ,Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Unas, Dr. Ernawati Sinaga, MS, Apt. dalam Webinar bertajuk ‘Kontribusi Sains dan Teknologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19’, Senin (15/06).
Erna melanjutkan, diharapkan dengan berbagai topik ini dapat memperoleh gambaran yang komprehensif dalam pencegahan Covid-19 di Indonesia. Ia mengatakan setidaknya terdapat sekitar 71 laporan penelitian tentang Covid-19 yang telah diberikan dosen dan mahasiswa Unas.
Dalam presentasinya mengenai tumbuhan obat, ia mengatakan bahwa tumbuhan obat di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk diteliti lebih lanjut sebagai sumber atau bahan obat Covid-19. “Jumlah tanaman obat di Indonesia banyak, ini yang dilakukan para peneliti di Unas. Produk apa yang bisa dijadikan obat Covid-19 agar kita harus bisa bertempur melawan virus ini,” jelasnya.
Hadir sebagai keynote speaker, seorang ahli bioproses dari International Islamic University Malaysia, Prof. Maizirwan mengatakan, berdasarkan hasil penelitiannya, virus corona atau Covid-19 telah berevolusi sangat cepat di dunia, sehingga memerlukan waktu yang sangat panjang untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Ukuran virusnya sangat kecil dan jika sudah mendapatkan tempatnya berkembang biak itu prosesnya akan sangat cepat. Makanya dibutuhkan imun yang kuat agar tidak mudah terpapar, menggunakan makser, rajin mencuci tangan dan jaga jarak,” jelasnya.
Ia menyarankan, pemerintah di setiap negara pun perlu bergerak cepat dalam melakukan penanggulangan Covid-19. “Ini baru corona saja belum virus-virus lain. Sebenarnya banyak peluang yang bisa lakukan dan saya harap dengan penelitian yang dilakukan Unas bisa menjadi role model peneliti yang agresif dan berguna bagi bangsa dan negara,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unas, Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T. mengatakan, dalam melakukan pencegahan terhadap Covid-19 juga bisa memanfaatkan bidang Information and Communication Technology (ICT). Hal ini dengan melihat banyaknya pemanfaatan teknologi yang bisa digunakan dalam bidang kesehatan dan penyembuhan Covid-19. “Dengan bantuan teknologi tersebut maka penanggulangan bisa lebih cepat dan lebih mudah,” ujarnya dalam presentasi mengenai tren evolusi teknologi digital masa depan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Unas, Dr. Retno Widowati, M.Si. juga mengatakan, saat ini penting untuk meningkatkan pengetahuan Covid-19 melalui pendidikan kesehatan, sehingga akan menimbulkan kesadaran tinggi dari masyarakat.
“Semoga dengan adanya penelitian di Unas tentang Covid-19 dapat bermanfaat dan membangun sikap positif masyarakat untuk meningkatkan pencegahan Covid-19 dan menurunkan risiko terinfeksi,” ujar Retno.
Hadir sebagai pembicara terakhir, dosen Fakultas Hukum Unas, Dr. Mustakim mengatakan, guna mencapai keberhasilan dalam penanganan Covid-19 maka dibutuhkan regulasi yang baik sesuai konstitusi negara dan prosedur pembentukan peraturan perundangan.
“Tak hanya itu, pelaksana dan penegak hukum yang berintegrasi publik juga dibutuhkan, ditambah dengan masyarakat yang sadar hukum dan patuh serta didukung dengan ikhtiar dan doa seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Bagikan :