Jakarta (Unas) – Dalam rangka eksplorasi tumbuhan yang berkhasiat untuk obat, para peneliti Universitas Nasional (Unas) melakukan kegiatan bioprospeksi serta mengekstraksi tumbuhan secara langsung di lapangan. Kegiatan ini dilakukan di dua lokasi yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Dago Pakar, Bandung dan Kawasan Konservasi Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari mulai pada Jumat sampai Minggu (27-29/1).
Adapun tim peneliti yang ikut dalam kegiatan ini yaitu Wakil Rektor Unas Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unas Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si., peneliti CBCD Indonesia Alvira Noer Effendi, M.Si. dan Hanifa Nur Adilah, S.Si. serta Staf struktural di LPPM Unas.
Wakil Rektor Unas Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. mengatakan kegiatan bioprospeksi merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Unas dengan Rutgers University. Ia melanjutkan, bahwa kerja sama antara Unas dengan Rutgers University memfokuskan untuk melatih peneliti muda, penelitian dan penulisan publikasi ilmiah.
Lebih jauh, Prof. Erna menjelaskan bahwa dalam kegiatan bioprospeksi para peneliti menggunakan metode RAMES (Rapid Metabolome Extraction and Storage). Metode yang dikenalkan oleh Profesor Ilya Raskin dari Rutgers University, USA merupakan metode yang ramah lingkungan dan hanya menggunakan sedikit sampel serta dapat dikerjakan langsung di lapangan.
“Jadi ini adalah metode yang cepat, ramah lingkungan sehingga kami bersedia bekerjasama dengan teman-teman dari Rutgers University untuk melakukan koleksi ekstrak-ekstrak tumbuhan Indonesia yang nanti disimpan di laboratorium Unas bernama magic library,” ungkap Prof. Erna dalam keterangannya, Minggu, 29 Januari 2023, di Kawasan Konservasi Desa Cilembu, Sumedang.
Prof. Erna menambahkan, selama kerja sama ini berlangsung, Ia bersama tim akan terus mengumpulkan ekstrak-ekstrak tumbuhan yang dapat digunakan di masa depan bukan hanya Indonesia namun juga Dunia. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Universitas Nasional ini yang bekerjasama dengan Rutgers University akan memberikan manfaat bukan hanya untuk Indonesia tapi juga untuk seluruh Dunia,” ujarnya.
Teknologi RAMES memungkinkan pengumpulan dan penyimpanan pustaka metabolisme tanaman yang efisien, sangat ringkas, dan dapat diterapkan di lapangan. Ini menggabungkan ekstraksi cepat dengan imobilisasi ekstrak pada cakram filter mikrofiber kaca yang menyediakan tenaga kerja, biaya, dan alternatif waktu yang efektif untuk pengumpulan fitokimia konvensional. Teknologi RAMES memungkinkan pembuatan perpustakaan metabolisme yang komprehensif dari berbagai ekosistem dan wilayah geografis dalam format yang kompatibel dengan studi biokimia dan fungsional lebih lanjut, seperti STN. Sampel RAMES dapat dikumpulkan dengan dampak lingkungan minimal dan tanpa merusak tanaman sumber. seperti yang dikutip dari laman Global Institute for BioExploration School of Environmental and Biological Sciences Rutgers.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unas Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si. menjelaskan bahwa studi bioprospeksi memiliki teknik yang cepat, mudah dan juga low cost sehingga memudahkan peneliti untuk mengerjakan langsung di lapangan.
“Sejauh ini kita telah melakukan ekstraksi lebih dari seratus sampel tumbuhan dan diharapkan ke depannya kita bisa memperluas jaringan untuk melaksanakan studi ini di berbagai tempat dengan kerja sama bersama mahasiswa lainnya di berbagai Universitas,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan bioprospeksi selain melibatkan dosen dan mahasiswa dari strata 1 dan program Magister, juga melibatkan masyarakat. “Ini merupakan pembelajaran yang berharga tidak hanya bagi dosen dan mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang juga turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut,” kata Nonon.
Dikutip dari laman resmi, Bioprospeksi merupakan suatu kegiatan eksplorasi, koleksi, penelitian, dan pemanfaatan sumber daya genetik dan biologi secara sistematis guna mendapatkan sumber-sumber baru senyawa kimia, gen, organisme, dan produk alami lainnya yang memiliki nilai ilmiah dan atau komersial tanpa mengesampingkan pelestarian dari keanekaragaman hayati tersebut.
Kegiatan Bioprospeksi yang didukung oleh NIH Fogarty International Center, Asia-Pacific Network For Global Change Research dan CBCD Rutgers University ini dimulai pada Selasa, 24 Januari 2023 dengan melakukan pengumpulan tumbuhan di Taman Sringanis, Bogor Jawa Barat kemudian di Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Dago Pakar, Bandung dan Kawasan Konservasi Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat. (*DMS)
Bagikan :