Jakarta (UNAS) – Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Faperta Unas) menyelenggarakan Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) bagi Mahasiswa Baru di tingkat Fakultas. PLBA yang diselenggarakan secara online ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti menjelang perkuliahan tahun ajaran 2021/2022.
Salah satu tujuan PLBA adalah agar mahasiswa dapat memahami sistem akademik di tingkat fakultas, sekaligus dapat berinteraksi secara online dengan para dosen pengampu. Kegiatan PLBA Fakultas Pertanian Unas dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Inkorena G.S. Sukartono, M.Agr.
Dalam sambutannya, Ir. Inkorena G.S. Sukartono, M.Agr., menyampaikan terima kasih kepada orang tua mahasiswa baru yang telah mempercayakan Fakultas Pertanian Unas untuk mendidik putra dan putrinya dan memperdalam ilmu di bidang pertanian.
Disampaikan oleh Ir. Inkorena G.S. Sukartono, M.Agr., kuliah di bidang pertanian adalah sebuah tantangan besar dimana mahasiswa pertanian bertugas untuk membangkitkan sektor pertanian di Indonesia. “Bagaimana kita bisa mengembalikan kejayaan ekonomi dari sektor pertanian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bekerja pada bidang pertanian,” tegasnya pada PLBA Fakultas Pertanian, Sabtu (25/9).
Pada PLBA di tingkat fakultas ini, disampaikan juga sistem akademik di fakultas sehingga nantinya mahasiswa baru dapat dengan mudah mengurus perkuliahan. Selain itu, dijelaskan juga hak dan kewajiban mahasiswa baru selama kuliah di fakultas pertanian.
Wakil Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Farida, M.M., menyampaikan bahwa hak adalah sesuatu yang didapatkan atau diterima seseorang jika telah melakukan serangkaian kegiatan atau hak bisa dimiliki setelah melaksanakan kewajiban. “Contohnya anda sebagai mahasiswa, mempunyai hak untuk mengikuti perkuliahan setelah anda melaksanakan kewajiban yaitu menyelesaikan persyaratan yang diminta sebagai mahasiswa,” paparnya.
Sementara kewajiban, lanjut Farida, adalah segala sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab untuk mendapatkan hak. Kewajiban mahasiswa adalah melakukan pembayaran biaya kuliah, mengisi Kartu Rencana Studi (KRS), mematuhi Tata Tertib Kehidupan Kampus, mengikuti perkuliahan secara teratur, melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Farida juga menyampaikan bentuk-bentuk pelanggaran dan sanksi yang diberikan apabila mahasiswa melakukan pelanggaran. Pelanggaran terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pelanggaran berat, sedang dan ringan. Pelanggaran ringan dijatuhi sanksi peringatan/teguran, pelanggaran sedang dijatuhi sanksi berupa mengganti kerugian materiil atau immateril, diberhentikan sementara (skorsing) dibatalkan mata kuliah yang sedang diikuti, dilarang menjabat sebagai ketua atau anggota semua lembaga kemahasiswaan. Sementara pelanggaran berat dijatuhi sanksi berupa pemecatan sebagai mahasiswa UNAS (DO).
Pemateri lain adalah Dosen dan Kepala UPM Fakultas Pertanian Unas, Ir. Asmah Yani. M.Si. Dalam materinya, Ir. Asmah Yani. M.Si menyampaikan tentang Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UPMF) yang bertugas meningkatkan mutu akademik. Tugas ini dilaksanakan melalui pengembangan sistem penjaminan mutu dan melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Fakultas, sehingga tercapai mutu akademik yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
Pengembangan dan penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi di Unas sendiri sudah berbasis teknologi informasi. Selain itu, peningkatan mutu sistem tata kelola organisasi universitas dalam segala aspek juga dibangun untuk menciptakan lingkungan dan budaya akademik yang bertaraf nasional dan internasional.
Sasaran mutu yang ditetapkan adalah: minimal 70% lulusan dengan masa studi 8 semester, IPK minimal 3,00, lulusan profesional di bidangnya, terlaksananya kegiatan Pengabdian pada Masyarakat yang bermanfaat untuk masyarakat dan meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian.
Sedangkan strategi mutu yang diterapkan adalah: melaksanakan perkuliahan dengan metode SCL yang berbasis IT dengan Pembelajaran Blended Learning yang online dan open source. Selain itu, juga diberikan pelatihan di bidang pertanian menyangkut kewirausahaan (Entrepreneurship), peningkatan relevansi kurikulum baik kompetensi utama atau pendukung serta mengembangkan dan meningkatkan kompetensi melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Materi juga disampaikan oleh Ketua Pusat Studi Pemberdayaan Masyarakat Unas, Ir. Etty Hestiati, M.Si., Dalam paparannya, Ir. Etty Hestiati, M.Si menjelaskan tentang pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi sesuai Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Dalam ketentuan tersebut, dinyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Karena itulah, setiap pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
Selain itu juga disampaikan tentang program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini, keberagaman bentuk pembelajaran akan diterapkan. Diantaranya adalah adanya fasilitas bagi mahasiswa untuk menempuh studinya dalam tiga semester di luar program studinya.
Implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka diperuntukkan bagi Program Sarjana dan Sarjana Terapan, kecuali bidang Kesehatan. Dalam program ini, mahasiswa memiliki untuk untuk melaksanakan kegiatan belajar di luar prodinya selama 3 semester, memberi kesempatan untuk mendapatkan kompetensi tambahan di luar Capaian Pembelajaran yang ditetapkan Prodi sebagai bekal untuk masuk di dunia kerja setelah lulus sarjana/sarjana terapan.
Dalam kegiatan ini, juga turut dihadiri secara online alumni fakultas pertanian UNAS Marsudi, S.P., yang juga sebagai Manajer Marketing dan Public Relations UNAS. Dalam kesempatannya, Marsudi menyampaikan ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru FAPERTA dan memberikan motivasi kepada mahasiswa baru agar mengikuti perkuliahan dengan baik sesuai standar-standar/ aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh para dosen pengampu dan juga fakultas.
Marsudi berharap generasi milenial dapat mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia dan memberikan kontribusi yang positif kepada para petani sehingga swasembada pangan dapat kembali dicapai. Marsudi juga berpesan kepada adik-adik kelasnya agar terus menjalin komunikasi secara baik dengan unit yang dikelolanya.
“Apabila ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya pengabdian atau tri dharma perguruan tinggi dapat disampaikan kepada unit kami sehingga dapat terpublikasi dengan baik dan dapat diketahui oleh khalayak umum,” jelasnya.
Sementara perwakilan Pengurus Harian Himpunan Mahasiswa Agroteknologi FAPERTA UNAS yaitu Muhammad Rakha Danu, Rafsanzani Firdaus, dan Mei Atika Sari memperkenalkan anggota HIMPUNAN dan bidang-bidang yang ada di HIMPUNAN serta program kerja dari setiap bidang tersebut. HIMAGRO juga memberikan Games pengetahuan di bidang pertanian kepada mahasiswa baru.
Pada sesi akhir kegiatan PLBA secara online panitia memberikan kesempatan kepada salah satu perwakilan mahasiswa baru menyampaikan motivasinya, kesan dan pesannya terkait dengan pilihannya mengambil Program Studi Agroteknologi di Fakultas pertanian UNAS dan juga kesan selama mengikuti kegiatan.
Dalam kesempatan ini, di wakili oleh Panca Pratama Nugraha, dengan kegiatan ini ia dapat mengetahui bagaimana sistem perkuliahan di Fakultas Pertanian meskipun dilakukan secara online. “Setidaknya bisa menjadi gambaran kurikulum yang akan diikuti selama perkuliahan dan berharap dapat memberikan kontribusi kepada petani setelah lulus kuliah, karena background dari keluarga saya juga dari petani oleh karenanya saya mengambil program studi agroteknologi,” terangnya.
Hadir para dosen pengampu mata kuliah diantaranya Ir. Yenisbar, M.Si., Dr. Ir.Luluk Prihastuti Ekowahyuni, M.Si, Siti Fatimah Nurul Qomariyah SP dan Ir. Wayan Rawiniwati, M.Si. selaku Moderator kegiatan (*)
Bagikan :