Jakarta (Unas) – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Nasional (Unas) kembali laksanakan workshop kurikulum dengan tema “Menjadi Perawat Profesional Indonesia yang mampu menerapkan digitalisasi kesehatan dan melayani masyarakat global”. Kegiatan ini diikuti oleh dosen program studi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners, yang dihelat secara virtual, pada 23-24 Agustus 2021.
Dekan FIKES Unas, Dr. Retno Widowati mengatakan, guna menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan mampu bersaing, setiap Lembaga Pendidikan dituntut untuk menyelenggarakan proses belajar yang efektif dan efisien.
“Perencanaan proses belajar meliputi penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar,” ujarnya dalam sambutan.
Ia melanjutkan, pelaksanaan proses pembelajaran mencakup pengembangan berbagai strategi, metoda dan media dalam mengembangkan interaksi yang menyenangkan, menantang, dan interaktif serta adaptable bagi para peserta didik.
Dekan juga mengatakan, Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners sebagai bagian dari sistem Pendidikan tinggi bidang Kesehatan. Dimana para lulusannya diarahkan pada penguasaan secara keilmuan sains keperawatan dan keterampilan keperawatan, serta sikap professional.
“Penggunaan rencana pembelajaran yang berstandard akan memberikan dampak terhadap kesetaraan mutu lulusan di DKI Jakarta. Karena itu, workshop ini diharapkan dapat menghasilkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan standar Pendidikan Ners Indonesia, dan Kurikulum Pendidikan Ners Indonesia (KPNI) AIPNI tahun 2021,” tuturnya.
Kegiatan ini diisi pemaparan materi oleh Ketua Kurikulum AIPNI DKI Jakarta : Dr. Irna Nursanti M.Kep.Sp.Kep.Mat. Adapun materi yang disampaikan ialah menyusun Kurikulum Institusi sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Ners Indonesia, menyusun RPS sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Ners Indonesia AIPNI tahun 2021, menerapkan Metode Student Centre Learning (SCL), menyusun Modul pembelajaran, dan menyusun Penilaian (Assesment) dalam pembelajaran.
Dalam kesempatan ini, Dr. Irna menyampaikan dengan adanya kebutuhan kompetensi global tenaga kesehatan di era disrupsi teknologi ini sehingga diharapkan perawat mampu memiliki wawasan digital dan mampu memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan upaya pelayanan kesehatan. “Dibutuhkan sumber daya manusia di kesehatan yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi baru, dan kompetensi interpersonal” ujar Irna.
Ia melanjutkan, apalagi pada masa seperti saat sekarang ini, di Era Pandemi COVID-19 tenaga keperawatan di bidang manajerial harus memiliki kemampuan manajerial untuk mengatur alur kerja dalam pelaksanaan penanganan COVID. Sebagai advokator bagi manajemen rumah sakit, ia harus bekerja dengan efektifitas dan efisiensi dalam memberikan proses pelayanan dan penyembuhan pasien.
”Begitu juga bagi perawat di klinis harus memiliki pengetahuan tentang penanganan, pencegahan, dan upaya perawatan bagi pasien COVID” tambahnya.
Dr. Irna menjelaskan, dengan keadaan ini, kita harus melakukan adaptasi metode pembelajaran bagi tenaga klinis yang contactless, consistence, flexibility, safety, kurikulum yang lebih banyak ditekankan pada nurse emergency dan yang tidak kalah penting adalah memaksimalkan penggunaan kemajuan teknologi dalam menunjang pembelajaran klinis seperti virtual reality.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FIKES, Dr. Retno Widowati, M.Si, dan dihadiri oleh Biro-Biro dari Universitas Nasional yakni BPSI, BAA, dan SPA. Kegiatan ini berlangsung mulai dari penyampaian materi dari Dr. Irna dan dilanjutkan dengan penyusunan RPP, RPS, Penugasan dan Evaluasi Pembelajaran. (NIS)
Bagikan :