Jakarta (UNAS) – Semenjak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan wabah virus corona atau penyakit Covid-19 sebagai sebuah pandemik pada Rabu (11/3/2020) lalu, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)/ Hazmat mulai langka dikalangan tenaga medis di Indonesia. Sadar akan perannya sebagai lulusan Ilmu Kesehatan, Fakultas IlmuKesehatan Universitas Nasional mengkoordinasi penggalangan bantuan untuk puskesmas di wilayah Pandeglang, Banten.
Menurut Dekan FIKES Dr. Retno Widowati, M.Si sebagian alumni FIKES UNAS menjadi tenaga kesehatan di garda terdepan untuk menolong korban Covid 19. “Sebagian alumni dan mahasiswa FIKES menjadi tenaga Kesehatan di garda terdepan di 16 Puskesmas yang berada di Kabupaten Pandeglang saat Pandemi Covid 19 ini. Kita ketahui bahwa di semua, instansi kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas kekurangan Alat Pelindung Diri atau APD. Selain itu juga kekurangan handsanitizer, vitamin dan obat-obatan lainnya” jelasnya saat diwawancarai melalui pesan di WhatsApp.
“Gayung bersambut, pada saat kami di FIKES UNAS memiliki program donasi APD untuk tenaga kesehatan, mahasiswa program studi Profesi Ners yang juga sebagai perawat di Puskesmas, mengajukan permohonan bantuan APD untuk di puskesmas karena sangat kekurangan”, tambah Retno. FIKES sendiri telah membuka donasi sejak tanggal 3 April dan masih berlanjut sampai 30 April.
Terhitung per tanggal 31 Maret 2020 telah ada 634 orang dalam pemantauan (ODP) dan 1 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Data per tanggal 13 April 2020 di Kabupaten Pandeglang adalah 775 OPD (dipantau 122 orang, 652 sembuh dan 1 orang meninggal); serta 17 PDP (sembuh 6 orang, dirawat 5 orang, dan 6 orang meninggal).” kemudian FIKES UNAS, memfokuskan donasi APD Tahap 1 di Kabupaten Pandeglang, adalah agar bantuan yang diberikan cukup signifikan, mengingat jumalh dana donasi terbatas, dan sulitnya mencari APD yang siap atau ready stock, serta harga yang terjangkau oleh dana yang terkumpul”. Jelasnya.
Dekan Fakultas Kesehatan tersebut juga melaporkan secara transparan dana yang diperoleh dalam penggalangan dana bantuan untuk tenanga medis di Indonesia.
Sebagai laporan TAHAP 1.
Dana terkumpul sampai 10 April 2020 adalah sebesar Rp. 14.450.000,- APD yang dibelanjakan 120 hazmat, 70 faceshield, dan 50 liter hand sanitizer. Barang tersebut dibagi ke 16 puskesmas di Kabupaten Pandeglang. Kami merasakan hal tersebut minim, namun semua itu sudah diusahakan secara maksimal, sebagai bentuk bantuan serta solidaritas kita semua untuk tenaga kesehatan di garda terdepan pada Minggu (12/4).
Retno juga memberikan himbauan kepada masyarakat dan khususnya mahasiswa UNAS untuk mematuhi perintah pemerintahan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bekerja dan belajar diumah.
“Pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah ditetapkan Pemerintah, hendaknya para masyarakat atau mahasiswa mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah disebarluaskan pemerintan untuk belajar serta bekerja dari rumah, menghindari keluar rumah, biasakan hidup sehat dan menjaga kebersihan tubuh, menggunakan masker non medis bila harus keluar rumah, serta banyak berdoa”.
Pentingnya mejaga imunitas tubuh agar tetap Fit, Retno juga memberikan beberapa tips.
“Tips menjaga atau meningkatkan imun tubuh yang dapat dilakukan dari rumah adalah makan makanan bergizi dengan sayur dan buah lokal yang bervariasi, bila ada, minum vitamin dan mineral, olah raga cukup dan teratur, tidur 6-8 jam pada malam hari, buat hati gembira dengan selalu bersyukur kepada Allah, jaga pikiran tetap optimis bahwa insya Allah pandemi Covid 19 akan selesai”. Tutupnya.
Saat ini tim donasi APD untuk Tenaga Kesehatan FIKES UNAS masih menerima donasi untuk wilayah lainnya hingga 30 April 2020. Kita sama-sama berharap bahwa masih banyak yang bisa menjadi donatur, untuk mencegah para tenaga kesehatan tertular Covid 19, agar mereka tetap sehat dan semangat untuk merawat para pasien Covid 19 ini. (*TIN)
Bagikan :