Jakarta (UNAS) – Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Nasional (UNAS) kembali menyelenggarakan pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS) pada 17-22 Maret 2025. Pelatihan ini merupakan program rutin untuk membekali calon ners dengan keterampilan kegawatdaruratan sebelum terjun ke dunia kerja. Pada kesempatan kali ini, FIKES UNAS bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kesehatan Bintang Edukasi Medika (LPK BEM).


Pentingnya BTCLS bagi Calon Ners
Dalam sambutannya, Dekan FIKES UNAS, Prof. Dr. Retno Widowati, M.Si., menekankan bahwa pelatihan BTCLS adalah persyaratan utama bagi calon perawat profesional.

“Sebanyak 67 mahasiswa mengikuti pelatihan ini. Saya harap kalian dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik karena BTCLS menjadi syarat penting sebelum memasuki dunia kerja. Tingkatkan keterampilan dan pengalaman kalian dengan komitmen yang kuat agar bisa lulus 100% dan menjadi ners yang kompeten,” ujar Prof. Retno.
Ia juga menyampaikan harapannya agar kerja sama dengan berbagai rumah sakit, seperti Eka Hospital dan Pondok Indah, dapat diperluas, sehingga semakin banyak mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di dunia medis.
Sementara itu, Direktur LPK BEM, dr. Merry, menyoroti pentingnya keterampilan penanganan darurat dalam praktik keperawatan.
“Keterampilan dalam memberikan pertolongan pertama sangat krusial, terutama mengingat meningkatnya situasi darurat di lapangan. Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat pemahaman dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan,” jelasnya.

Rangkaian Pelatihan dan Materi yang Diberikan
Salah satu instruktur sekaligus dosen FIKES UNAS, Ns. Tommy J. F. Wowor, MM, M.Kep., menjelaskan bahwa pelatihan BTCLS di UNAS telah berlangsung sejak 2020 dan terus beradaptasi dengan perkembangan metode pelatihan.

“Tahun ini, pelatihan BTCLS diikuti oleh 67 peserta dengan skema tiga hari sesi online dan tiga hari pelatihan langsung (on-site),” ungkap Tommy.
Pelatihan dimulai dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para trainer, yang mencakup:
1. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
2. Triage dan Initial Assessment
3. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
4. Drugs & Defibrillation
5. EKG Dasar dan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler
6. Legal Etik Gawat Darurat
7. Manajemen Jalan Nafas & Terapi Oksigen
8. Penatalaksanaan Trauma Kepala, Dada, Abdomen, & Muskuloskeletal
9. Teknik Evakuasi, Stabilisasi, dan Proses Rujukan
Pada sesi akhir, peserta mengikuti workshop dan ujian praktik, termasuk simulasi BHD, Defibrilasi, Evakuasi, Initial Assessment, Manajemen Jalan Nafas, serta balut bidai. Ujian post-test kemudian dilakukan untuk menilai pemahaman akhir mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan.
Mahasiswa Berprestasi dalam Pelatihan
Sebagai bentuk apresiasi, tiga peserta terbaik diberikan penghargaan atas pencapaian mereka selama pelatihan:
# Indah Nanik Mulyani – Skor 89,1 (tertinggi)
# Sindi Pramesti Rahayu – Skor 84,7
# Mohammad Pandu E. – Skor 83,5
Pelatihan BTCLS ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan kompetensi calon ners UNAS, sehingga mereka mampu memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan responsif terhadap situasi darurat. (TIN)
Bagikan :