JAKARTA – Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) melakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama atau MOU (Memorendum of Understanding) dengan Yayasan Dharmaranya Tuju Enam, Kamis (27/7). Penandatanganan tersebut berisikan kerjasama dalam hal kegiatan pemerdayaan masyarakat disekitar taman pintar.
Dalam hal ini, program studi Ilmu Komunikasi yang digagas oleh Ketua Program Studi, Yayu Sriwartini, S.Sos., M.Si. mengajak para dosen diantaranya Nursatyo, S.Sos., M.Si., Djujur Luciana Rajagukguk, M.Si., dan Raden Daniel Wisnu Wardana S.I.P., M.A. untuk mengisi sebuah kegiatan di taman pintar tersebut. Kegiatan itu terdiri dari penulisan feature, fotografi, teknik menulis berita ala citizen journalist, dan seputar ilmu komunikasi.
Sekretaris program studi Ilmu Komunikasi, Raden Daniel Wisnu Wardana S.I.P., M.A. mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk berbagi kepada masyarakat mengenai program studi ilmu komunikasi sendiri. Selain itu, sebagai ajang promosi UNAS kepada penduduk sekitar dan tentunya tidak hanya berguna bagi prodi ilmu komunikasi saja tetapi juga untuk UNAS.
“Awalnya kita melihat suatu peluang daerah yang dimana banyak komunitas, kenapa nggak kita gunakan untuk sharing, ketimbang kita harus mencari lagi. Istilahnya sudah ada tuan rumah yang mau, ini ada tempat silahkan kalau mau berkegiatan. Ketimbang kita harus nyari-nyari dan izin lagi. Belum tentu mereka welcome gitu ya,” tambahnya.
Untuk kedepannya, para dosen akan melakukan penelitian – penelitian tentang bagaimana taman pintar itu bisa menjadi wadah atau media komunikasi. Karena dulunya daerah sekitar taman tersebut merupakan sarangnya narkoba dan sampah. Tapi semenjak adanya taman pintar, wabah tersebut berkurang drastis dan sangat signifikan.
Yayasan Dharmaranya Tuju Enam merupakan sebuah yayasan yang didirikan oleh alumni Universitas Indonesia (UI) angkatan 76. Mereka memiliki banyak kegiatan termasuk membuat sebuah taman didaerah Jakarta Timur tersebut. Di taman pintar itu terdiri dari banyak komunitas, lapangan untuk bermain bola, dan lahan bermain anak. Di taman itu pula ada sebuah komite yang ditunjuk dari yayasan untuk mengelola taman pintar, komite inilah yang mengatur kebersihan dan segala yang berhubungan dengan taman tersebut.
Kegiatan ini akan dimulai pada Sabtu, (29/7) dan rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu minggu keempat pada sore hari. “Sore hari merupakan waktu yang tepat karena komunitas disana komunitas anak-anak sekitar yang mereka kalau hari biasa pasti sekolah. Remajanya juga kebanyakan putus sekolah jadi mereka tidak ada ketika hari biasa. Makanya kita buat hari sabtu dan sore hari karena mereka biasanya nongkrong. Sambil mereka nongkrong ya sambil kita memberikan sharing ilmu” tutup Daniel.(*nis)
Bagikan :