Jakarta (Unas) – Fakultas Teknik dan Sains (FTS) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) re-orientasi penyusunan Kurikulum Berbasis KKNI, OBE dan MBKM pada Senin (29/8) di ruang rapat Cyber Library Universitas Nasional. Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka untuk memantapkan implementasi kurikulum di Program Studi Teknik Mesin.
Kegiatan yang bertemakan, “Smart Blended Classroom dan Smart Teaching Industry Untuk Meningkatkan Kompetensi dan Daya Saing Lulusan Program Studi Teknik Mesin” ini turut mendatangkan anggota Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Prof. Dr. Ir. Ing. Harwin saptoadi, MSE.
Kepala Badan Pengembangan Kurikulum Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom., mengatakan bahwa tujuan dari re-orientasi ini adalah untuk menyelaraskan kurikulum melalui pendekatan dari OBE dan juga memfasilitasi mahasiswa dalam berkegiatan di luar kampus.
“Untuk itu prodi teknik mesin dalam penyusunan kurikulum ini perlu melibatkan pihak luar dari BKS-TM, Alumni dan pengguna”, kata Heni.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., mengatakan bahwa saat ini Unas tengah melakukan re-orientasi kurikulum berbasis KKNI, OBE, dan MBKM. Terkait dengan penerapan MBKM, Suryono menyatakan perlu adanya revisi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan mengupdate ulang pengajaran dosen termasuk kurikulum.
“Dan kita sebenarnya sudah mulai sejak awal agustus sampai sekarang penyesuaian-penyesuaian itu, mudah-mudahan masuk semester ganjil sudah selesai. Termasuk juga program studi ini (teknik mesin)”, ujarnya.
Terlebih lagi, lanjut Suryono, Unas tengah meningkatkan nilai akreditasi dari A ke unggul dan B re-akreditasi ke unggul. Menurutnya, salah satu yang banyak dinilai dan menjadi bagian yang sangat penting adalah kurikulum.
“Itu yang menjadi konsen kita saat ini. bahwa kita harus memiliki ciri khas sendiri outcome nya ingin seperti apa sehingga penyusunan itu harus dari awal. Jadi ini nantinya FGD kurikulum hari ini diharapkan ada masukkan-masukkan dari pembicara yang expert dalam bidang kurikulum kemudian alumni dan juga pengguna. Juga kita harapkan orientasi kurikulum ini berbasis KKNI, OBE, dan MBKM ini menghasilkan kurikulum yang mampu menciptakan lulusan yang link and match dengan dunia industri”, jelas Suryono.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik dan Sain, Novi Azman, S.T., M.T., Ph.D., juga berharap kurikulum di prodi teknik mesin bisa dilakukan perbaikan untuk nantinya prodi teknik mesin bisa mencapai akreditasi internasional. “Kita mengharapkan bahwa untuk lima tahun kedepan kita bisa mencapai nilai akreditasi yang paling tinggi oleh karena nya perlu ada perbaikan-perbaikan dalam hal kurikulum di prodi teknik mesin”, ucapnya.
Adapun dalam kegiatan ini, kurikulum yang disusun meliputi penetapan profesi lulusan, merumuskan capaian pembelajaran (learning outcomes)/merumuskan bahan kajian, pemetaan capaian pembelajaran, bahan kajian pengemasan mata kuliah, penyusunan kerangka kurikulum, dan penyusunan rencana perkuliahan. (*DMS)
Bagikan :
