Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional bekerjasama dengan Gema Perak Jaya (GPJ) menggelar pelatihan pemadaman & penanggulangan kebakaran di kampus Universitas Nasional pada Rabu (9/9). Simulasi ini ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran di lingkungan kampus Universitas Nasional.
“Pelatihan ini merupakan materi yang utama bagi petugas keamanan karena didalam SOP Universitas Nasional, pemadaman kebakaran adalah satu tupoksi yang bisa dilakukan pertama kali oleh pihak keamanan,” ujar Kepala Biro Administrasi Umum Drs. Ian Zulfikar, M.Si.
Ia menambahkan, bencana kebakaran merupakan suatu hal yang perlu diantisipasi dan memerlukan penanganan yang baik. “Kebakaran itu tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat, dan itu perlu kita sadari bahwa kebakaran itu sifatnya tidak terduga. Oleh karenanya perlu dipersiapkan suatu pengetahuan teknis baik dari alat pemadaman kebakaran nya maupun jenis kebakarannya,” kata Ian.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pihak keamanan kampus dan karyawan Universitas Nasional. Dalam pelatihan ini, pihak keamanan dan karyawan kampus diberikan penyuluhan materi tentang kebakaran, penyelamatan dalam situasi kebakaran, dan peralatan yang digunakan saat kebakaran.
Setelah penyuluhan, pihak keamanan kampus dan karyawan melakukan praktek lapangan berupa pemadaman api dengan cara tradisional dan dengan menggunakan fire extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Cara tradisional, dilakukan dengan cara menggunakan kain goni basah.
Sementara itu, Manager Operasional Gema Perak Jaya (GPJ) Hadi Mulyono mengatakan kegiatan pelatihan dan penanganan kebakaran sangat penting untuk dilakukan. Menurutnya, hal tersebut sebagai upaya edukasi kepada pihak keamanan kampus dan karyawan tentang bahaya kebakaran dan cara penanggulannya.
Ia pun berharap dengan kegiatan ini, pihak keamanan kampus dan karyawan dapat memahami dan mengerti bagaimana cara penanggulangan kebakaran.
“Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik dan semua pihak dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik sehingga bisa mengantisipasi terjadinya kebakaran,” ucap Mulyono. (*DMS)
Bagikan :