Jakarta (UNAS) – Short Diplomatic Course (SDC) kembali digelar oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Nasional, berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini SDC Himahi digelar secara virtual pada Senin- Selasa (5-6/4). SDC ini merupakan bagian dari program tahunan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI). SDC merupakan simulasi sidang PBB yang rutin digelar oleh HIMAHI.
Dalam sambutannya Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Aos Yuli Firdaus S.I.P.,M.Si mengungkapkan Short Diplomatic Course merupakan kegiatan akademis yang rutin diadakan dan dapat membantu para mahasiswa dalam meningkatkan kualitas diri dan pemahaman berdiplomasi.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya, ini kegiatan yang sangat baik secara individu untuk bisa meningkatkan kualitas dan pemahaman nilai-nilai berdiplomasi dan secara instansi ini baik untuk menambah nilai jika dilakukan akreditasi”, ungkapnya.
Dengan mengusung tema “Enhancing Security in Building Resilience Health System For The World”, diharapkan para delegasi dapat belajar lebih jauh mengenai diplomasi, hubungan internasional, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tema ini diangkat karena saat ini dunia internasional sedang dilanda pandemi Covid-19. Sehingga Covid-19 yang merupakan isu global dan harus diselesaikan bersama-sama oleh negara-negara di seluruh dunia.
Sementara itu, Ketua pelaksana Short Diplomatic Course kali Yasmin Afifah berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi gambaran mengenai tata cara persidangan Internasional. ”Saya harap dengan adanya SDC tahun ini bisa menjadi gambaran mengenai tata cara persidangan internasional dan bisa menjadi langkah awal dan motivasi para peserta untuk kedepannya bisa mengikuti kegiatan yang lebih besar lagi seperti MUN (Model United Nation)”, harap Yasmin.
Pada simulasi sidang PBB, setiap peserta memiliki peran sebagai delegasi yang mewakili beberapa negara yang telah ditentukan sebelumnya. Delegasi dari tiap negara merepresentasikan kepentingan negaranya masing-masing. Lalu kepentingan setiap negara akan dikaji setelah melalui proses negosiasi. Hingga pada akhirnya setiap delegasi mendapatkan sebuah kesepakatan lewat hasil voting yang dilakukan oleh setiap negara.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua HIMAHI Periode 2020/2021 Minarti juga menjelaskan bahwa pada kegiatan ini seluruh peserta akan berdiskusi dan bertukar pola pikir dengan yang lain. “Melalui tema ini, teman-teman akan dapat berdiskusi dan bertukar pola pikir dengan yang kain, dalam kegiatan ini tidak ada yang menang atau kalah, yang ada adalah resolusi untuk memajukan masa depan”, tutupnya. (*TIN)
Bagikan :