Jakarta (Unas) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) menggelar seminar nasional bekerjasama dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) RI – Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi (Propaktani) dan Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) secara hybrid di Auditorium Unas pada Kamis (24/11).
Seminar Nasional ini mengusung tema ‘Stimulasi Penggunaan Benih Unggul & Inovasi Teknologi Pasca Panen Kedelai Lokal Secara Terpadu Untuk Mengembalikan Masa Kejayaannya & Mengurangi Impor’. Kegiatan ini merupakan agenda propaktani episode 748 yang secara rutin diselenggarakan oleh Dirjen Tanaman Pangan, Kementan RI.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Suwandi, M.Si. mengatakan adanya krisis global berdampak juga pada krisis pangan baik di Indonesia maupun Dunia. Salah satunya yaitu kedelai dimana harga kedelai terus melonjak naik disamping ketersediaan kedelai di Indonesia juga menipis.
Ia menyatakan, dengan situasi tersebut, petani serta masyarakat diajak untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. “Yang menjadi soal adalah bagaimana caranya membangkitkan kedelai dan menggelorakan kedelai,” ujar Suwandi.
Pemerintah sendiri secara terus menerus mendorong peningkatan produksi kedelai dalam negeri melalui penanaman bibit varietas yang lebih unggul atau menggunakan bibit produk rekayasa genetik atau genetically modified organism (GMO) maupun bibit impor.
“Jadi tinggal petani kita bareng-bareng mari kita tingkatkan dengan teknologi benih, teknologi budidaya, teknologi pupuk, teknologi hama dan teknologi panen yang baik,” katanya.
Ia pun mengharapkan, Unas sebagai perguruan tinggi dapat ikut berkontribusi untuk melakukan riset terkait dengan benih kedelai unggul.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Unas Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Unas Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., mengatakan ketidakpastian global dan isu ketahanan pangan perlu menjadi perhatian yang serius oleh semua kalangan. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.
Ia menyatakan, salah satu bahan yang perlu dijaga adalah kedelai. Dimana kedelai ini sangat dibutuhkan dan sangat memberikan dampak terhadap kebutuhan pangan.
Suryono juga menyampaikan bahwa dalam rangka ikut berpartisipasi mendorong ketahanan pangan Unas akan menyelenggarakan festival ilmiah atau UNAS FEST pada Desember ini. Hal ini, katanya, agar generasi milenial Indonesia mampu membawa perubahan besar yang positif bagi kemajuan negara dan bangsa dan memiliki peran aktif dalam penanganan isu pangan yang tengah terjadi saat ini.
Sementara itu, Ketua Umum ISWI Dr. Ir. Retno Sri Endah Lestari, M.Sc., Ph.D. mengungkapkan bahwa Indonesia sudah perlu swasembada kedelai mengingat Indonesia memiliki potensi dibidang kedelai bahkan saat ini sudah ada benihnya dengan nilai produktivitas tinggi.
“Oleh karena itu, mengingat potensi kedelai yang luar biasa dan juga semangat petani yang ingin mandiri ingin swasembada kedelai maka hal yang seperti ini perlu disebarluaskan ke seluruh masyarakat sehingga kita bisa meningkatkan perolehan devisa negara kita,” ungkapnya.
Acara yang dimulai pukul 09.30 ini dilanjutkan dengan paparan materi oleh para narasumber yaitu Direktur Aneka Kacang & Umbi (AKABI) Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI Ir. Yuris Tiyanto, M.Si. yang membawakan materi tentang ‘Strategi Penerapan Kebijakan Swasembada Kedelai Melalui Inovasi Teknologi Penyiapan Benih Unggul & Pasca Panen Yang Terpadu, Berkesinambungan & Ramah Lingkungan’, CEO Rusto’s Tempeh, Co, Ltd, di Kyoto, Jepang M. Rustono Shiga, S.P. yang membawakan materi terkait ‘Strategi Jitu Untuk Mengantisipasi Tantangan & Solusinya Guna Mencapai Swa Sembada Kedelai Indonesia Di Masa Mendatang’.
Selanjutnya, Founder & CEO of Wirasoft Consulting, Pty Ltd di Sydney, Australia/ President of The Indonesian Association of NSW (New South Wales) Ir. Rudolf Wirawan, M.Sc. yang menyampaikan materi tentang ‘Peran Penting Soybean Village Dalam Menjamin Ketersediaan & Keterjangkauan Pangan Sehat Berbasis Kedelai Lokal Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional’ dan Officer di Integration Strategy, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Dr. Bahana Wiradanti, S.T., M.Sc., M.T. yang memaparkan materi terkait ‘Optimalisasi Kinerja Rantai Pasok Dalam Sistem Logistik Yang Mampu Mewujudkan Daya Saing Tinggi & Menjamin Kontinuitas Ketersediaan Bahan Baku Industri Pangan Berbasis Kedelai Lokal’ dan dimoderatori oleh Ketua LPPM Unas/ Ketua Divisi Sosial Budaya & Pemberdayaan Masyarakat ISWI Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si.
Dalam acara ini, juga diselenggarakan pameran dimana peserta pameran adalah beberapa UMKM yang bergerak dalam bidang produk olahan pangan berbasis kedelai. Adapun salah satu peserta pameran mengusung pemanfaatan ampas tahu menjadi pakan ikan, yang merupakan hasil kajian tim peneliti UNAS bersama PT Indonesia Power Priok POMU.
Setelah sesi paparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba pameran UMKM. (*DMS)
Bagikan :