Hadapi Revolusi Industri 4.0, FTS Ajak Mahasiswa Dalami Peran Ilmuwan dan Insinyur

JAKARTA (UNAS) – Masuknya periode industri 4.0 telah memberikan dampak yang besar bagi dunia industri dan pendidikan tinggi. Sadar akan pentingnya hal tersebut, Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional (FTS UNAS) mengajak mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke bidang yang digelutinya setelah lulus, yaitu dengan mengenal peran ilmuwan dan insinyur.

Berbicara mengenai kedua hal tersebut, FTS menghadirkan beberapa pakar dalam bidang teknologi dan sains untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa FTS UNAS. Salah satunya ialah mantan Dekan FTS UNAS, Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto yang kini menjadi Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Dalam paparannya mengenai ‘Perkembangan Nuklir Diagnostik dan Terapi Saat ini dan Masa Depan di Indonesia’, Djarot mengatakan bahwa adanya revolusi industri 4.0 saat ini dapat menjadi tantangan bagi Indonesia untuk memajukan teknologinya, salah satunya dengan perkembangan teknologi kedokteran nuklir.

“Industri 4.0 sekarang ini, masih banyak tantangan yang dihadapi untuk memajukan nuklir di Indonesia. Salah satunya masyarakat dan pemerintah harus paham betul soal tugas BATAN. Sedangkan, Indonesia sudah memiliki kesiapan dalam hal infrastruktur dasar dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengimplementasikan teknologi nuklir,” ujarnya dalam Seminar Internasional FTS UNAS “The Role of Scientists and Engineers in The Industry 4.0”, di Aula UNAS, (23/01).

Menurutnya, aplikasi nuklir dalam non-energi relatif berhasil, tetapi membutuhkan promosi yang lebih intens dan kerja sama yang kuat dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti sektor swasta untuk mengimplementasikan teknologi tersebut. Ini merupakan sebuah tantangan baru bagi Indonesia dalam industri ini.

Menjadi pembicara kedua dalam kegiatan ini, Peneliti Nanyang Technological University, Singapore, Prof. Tegoeh Tjahjowidodo mengatakan, mahasiswa perlu menyiapkan diri untuk menghadapi dunia produksi dengan adanya revolusi industri saat ini. Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai industri manufaktur yang berdampak sangat signifikan pada industri ini.

Baca Juga :   Simposium Prodi HI : Peran dan Tantangan PM Baru Australia bagi Indonesia

“Adanya revolusi industri 4.0 ini mempunyai dampak yang sangat besar. Mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi penonton saja dalam perkembangan teknologi ini tetapi harus bisa menjadi bagian turun ke lapangan di dalam perkembangan revolusi industri,” imbuh lulusan Catholic University of Leuven, Belgium itu.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. mengatakan, ilmuan dan insinyur memiliki peran yang besar dalam industri 4.0. Oleh karena itu, perlu adanya konferensi yang besar untuk berbagi penelitian dan pengalaman dari mereka kepada mahasiswa untuk dapat menyongsong industri 4.0.

“Para peneliti dan juga akademisi dapat mendiskusikan penelitian dan penemuan-penemuan mereka dalam bidang sains dan industri yang bisa dibagikan ke mahasiswa FTS UNAS. Hal ini bermanfaat sekali karena mereka tidak mendapatkannya di perkuliahan dan mereka juga bisa menggali pengetahuan langsung dari ilmuwannya,” tandasnya.

Erna berharap, konferensi internasional seperti ini dapat menciptakan kolaborasi dalam bidang penelitian antara UNAS, lembaga penelitian, dan Universitas lainnya. “Ilmu yang didapatkan ini bisa dijadikan sebagai investasi masa depan kami dan semoga konferensi ini bisa menjadi platform bersama-sama untuk menyingkap pengetahuan tentang penemuan ilmuwan dan insinyur sehingga penelitiannya dapat bermakna,” tutupnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan peneliti dari University of Malaya, Malaysia yang mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai ‘Penurunan Tekanan di Turbin Bulat Pipa’. Juga peneliti asal Inggris, Gaynor Jones selaku Direktur (Bisnis & Pembangunan Berkelanjutan) Aquatera yang memaparkan mengenai ‘Kemitraan Industri dalam Melaksanakan Energi Terbarukan Laut. Pelajaran yang Dipetik: PENGALAMAN ORKNEY’.

Pada akhir kegiatan, mahasiswa dan dosen juga turut andil dalam diskusi grup dan presentasi dengan berbagai tema diantaranya Teknologi Industri, Energi dan Lingkungan, serta Aplikasi Kesehatan dan Keselamatan.(*NIS)

Baca Juga :   Universitas Nasional – Universiti Malaya Pererat Kerjasama Melalui International Homestay Student Exchange Program
Bagikan :

Info Mahasiswa

Related Post

{:id}Universitas Nasional - Bank Syariah Mandiri Launched Co-Branding Student Card{:}{:en}Universitas Nasional - Bank Syariah Mandiri Launched Co-Branding Student Card{:}
Coffee Talk Alumni Biologi Peduli Covid- 19
Universitas Nasional – Universiti Malaya Pererat Kerjasama Melalui International Homestay Student Exchange Program
Demi Hutan Indonesia, UNAS bersama USAID Hadirkan Seminar Peringati Hari Hutan Internasional 2019
Tingkatkan Kerjasama, Rektor UNAS Bertandang ke Guangxi University China
Pererat Hubungan Indonesia dan Jepang Melalui Diskusi Mahasiswa Sastra Jepang UNAS dengan Obayashi Sacred Heart School

Kategori Artikel

Berita Terbaru
Agenda

Scholarship Day

✨️Undangan Scholarship Day untuk Penerima Beasiswa✨️ (KIP-KULIAH, KJMU, BIDIKMANIS, BANK SHINHAN, DJARUM, BEASISWA UNGGULAN, dan BAZNAS) Assalamualaikum wr.wb. Halo teman-teman

Read More »
Berita

Prodi HI dan AIHII Gelar Seminar Nasional: “BRICS dan Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Strategi Kolaborasi Global” Jakarta (UNAS) – Program

Read More »

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2024/2025

Hari : Kamis 

Tanggal : 19 September 2024

Pukul : 07.00 – 17.00 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Hari : Jum’at

Tanggal : 20  September 2024

Pukul : 07.00 – 16.00 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS HUKUM
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Chat with Us!