Jakarta (UNAS) – Meskipun masih duduk di semester dua, hal ini tidak menyurutkan niat dua mahasiswa Universitas Nasional untuk ikut serta dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTIM) yang diadakan oleh Universitas Hasanuddin Makassar pada 14 Juni – 16 Agustus. Mereka adalah Diva Delinda Cahyani dan Shofia Dwi Nur Maulida yang merupakan mahasiswa program studi sosiologi.
Dalam lomba ini, dua mahasiswa tersebut menyodorkan karya tulis nya dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berbasis Kearifan Lokal Dalam Peningkatan Inovasi dan Kolaborasi antara Nelayan, Investor dan Pemerintah di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara”.
Melalui zoom meeting, Diva menjelaskan bahwa secara garis besar isi dari karya tulisnya tersebut mengangkat tentang bagaimana cara mensejahterakan kehidupan para nelayan yang ada di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Di Dalam karya tulisnya, Ia juga menjabarkan permasalahan-permasalahan yang ada di daerah tersebut.
“Di dalam karya ilmiah ini kita mencoba mendeskripsikan tentang kehidupan nelayan sampai akhirnya di pembahasan kita fokus ke nelayan di kota tidore, juga tentang budaya-budaya yang masih dipegang oleh masyarakat nelayan tidore, kemudian masalah lain seperti pendistribusian ikan, cara menangkap ikan,” ujarnya saat diwawancarai oleh tim humas Unas, Rabu, (18/8).
Perempuan yang lahir pada 05 Juni 2002 itu pun mengatakan bahwa nelayan yang ada di kota Tidore memiliki potensi yang besar. Namun, lanjut Diva, potensi tersebut kurang mendapat dukungan dari pemerintah dan investor secara maksimal sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di kota tersebut sangat kecil.
Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Kota Tidore, Ia dan Shofia menginisiasi suatu program yaitu ‘pasar terbuka’ dimana program tersebut ditawarkan kepada nelayan di Kota Tidore yang bertujuan untuk mensejahterakan nelayan. Pasar terbuka ini, juga diperuntukkan sebagai tempat bertemunya antara pemerintah, masyarakat dan investor.
“Didalam karya ilmiah yang kami buat, kami menyodorkan program pasar terbuka yang akan sangat bermanfaat bagi nelayan. Program pasar terbuka merupakan suatu gebrakan khusus dari peneliti untuk menyatukan para masyarakat pesisir Tidore dan untuk menarik perhatian para investor dan wisatawan,” kata Diva.
Dalam kesempatan yang sama, Shofia menambahkan bahwa program tersebut memerlukan peran berbagai pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat lokal. Hal ini, untuk menarik para investor dan wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Kota Tidore. “Sehingga kita harap dengan program itu, perekonomian para nelayan dan keluarga nelayan dapat meningkat secara bertahap perlahan demi perlahan. karena itu, kita membutuhkan investor sekaligus pemerintah itu sendiri untuk bisa ikut andil,” tuturnya.
Dua mahasiswa UNAS ini berhasil lolos dalam seleksi sehingga masuk kedalam finalis perlombaan. Dalam LKTIM ini terdapat tiga bentuk lomba yaitu lomba karya tulis ilmiah, lomba poster kemaritiman dan lomba video kemaritiman. (*DMS)
Bagikan :