Jakarta [UNAS] – Lebih dari 1000 lokasi kuari Heidlberg Cement di seluruh dunia telah berkomitmen untuk mengelola keanekaragaman hayati selama dan setelah penambangan dengan mempromosikan kekayaan flora dan fauna.
Untuk meningkatkan kepedulian keragaman hayati yang terdapat di kawasan pertambangan, Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) berkolaborasi dengan Fakultas Biologi Universitas Nasional melakukan pendataan keragaman hayati khususnya capung dan kupu-kupu yang terdapat di kawasan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan, Cirebon-Jawa Barat pada kegiatan Implementation Quarry Life Award.
Quarry Life Award adalah sebuah kompetisi penelitian internasional untuk mempromosikan dan mengedukasi terkait keanekaragaman hayati yang terdapat di kawasan kuari. Kompetisi ini diselenggarakan oleh HeidelbergCement, sekarang sudah memasuki edisi ke-tiga.
Budiono Hendranta, General Manager PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan mengatakan “Kami sangat mendukung pendataan keragaman capung dan kupu-kupu yang dilakukan demi terciptanya hubungan yang harmonis antara manusia dengan makhluk hidup lainnya”.
Pendataan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama dilakukan pada Oktober 2015 lalu dan tahap kedua dilakukan pada Maret 2016. Pada tiap tahap dilakukan selama 14 hari. Selain itu, pendataan dibagi menjadi dua tahap bertujuan untuk membandingkan keragaman capung dan kupu-kupu yang dijumpai pada musim kemarau dengan musim penghujan.
Tim yang melakukan pendataan terdiri dari Geo Septianella (UAI), Toufan Gifari (UAI), Muhammad Qeis (UAI) dan Ahmad Baihaqi (Fakultas Biologi UNAS).
“Hasil dari pendataan ini akan dituangkan dalam bentuk buku sebagai upaya mengenalkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat pentingnya keberadaan capung dan kupu-kupu sebagai indikasi lingkungan yang baik”, ujar Geo Septianella.
Ahmad Baihaqi menambahkan “Pendataan keragaman capung dan kupu-kupu dapat dijadikan sebagai dasar pengelolaan, pemantauan dan evaluasi kawasan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan, Cirebon-Jawa Barat”.
Bagikan :