Jakarta (Unas) – Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) Program Doktor (S3) kembali melahirkan Doktor ke 27 dalam bidang Ilmu Politik. Dia adalah Syamsu Rizal, S.E., M.Si. yang merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Rizal berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Etnisitas Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah: Studi Kasus Kabupaten Tebo Tahun 2017” didepan para penguji sidang pada Kamis, 23 Desember 2022 di Ruang Seminar Lt. 3 Gedung Menara Unas, Ragunan.
Dalam sidang promosi Doktor Bidang Ilmu Politik ini, Rizal diuji oleh Prof. Dr. Musni Umar, M.Si. (Penguji Tamu), Prof. Dr. Lili Romli, M.Si. (Promotor), Dr. Tb. Massa Djafar, M.Si. (Co-Promotor), Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A., Prof. Dr. Eko Sugiyanto, M.Si. (Ketua Sidang), dan Prof. Dr. Aris Munandar, M.Si.
Dalam disertasinya, Rizal bahwa penelitian nya bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis variabel etnisitas dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2017. Selain itu, tujuan penelitian juga untuk mengkaji dan menganalisis variabel etnisitas sebagai faktor penting dalam penggunaan politik identitas pada Pilkada Tebo tahun 2017 dan dampaknya terhadap perkembangan demokrasi lokal.
Ia menjelaskan, munculnya politik identitas etnis di Kabupaten Tebo tidak bisa dilepaskan dari kandidat para elite yang cenderung memanfaatkan isu-isu etnis dalam meningkatkan popularitas, akseptabilitas dan elektabilitasnya. Isu-isu etnis digunakan oleh para kandidat, tim pemenangan dan para elite pendukung lainnya untuk mempengaruhi pilihan akhir pemilih dalam meningkatkan popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas. “Terbukti bahwa kelompok-kelompok etnis tertentu berorientasi pada kesamaan ciri berdasarkan daerah asal dan suku bangsa,” katanya.
Rizal juga mengatakan, politik etnis dalam pilkada Tebo tahun 2017 dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti dalam penyusunan program kerja, kampanye informal, penyebaran desas-desus dan politik gentong babi berupa pemberian uang tunai dan bantuan program pada kelompok etnis tertentu.
“Fenomena lainnya yang muncul adalah makin kuatnya identitas dan soliditas etnis. Polarisasi dan konfigurasi kandidat baik yang mencerminkan keterwakilan etnis Jawa maupun Jambi telah menggiring opini pemilih untuk menguatkan identitas etnisnya, sehingga memilih kandidat berasal dari etnis sama adalah paling baik,” ujar Rizal.
Lebih jauh dalam penelitiannya, Rizal menemukan bahwa politik etnis dalam pilkada Tebo 2017 tidak berdiri sendiri tetapi ditopang oleh politik uang atau klientelisme dan politik keakraban. Politik uang dalam bentuk pemberian uang tunai dan barang serta program, baik dari dana pribadi maupun dana publik terutama didistribusikan oleh petahana (Bupati) kepada basis pendukungnya (etnis Jawa di Rimbo) pada masa periode pertama jabatannya.
“Memang isu-isu etnisitas dalam pilkada Tebo berperan penting, meski begitu, untuk memenangkan jabatan kepala daerah tidak hanya cukup bermodalkan isu etnisitas, tetapi juga perlu didukung modal politik lainnya seperti kekuatan uang dan jaringan konstituen serta politik kekerabatan,” pungkasnya.
Setelah pemaparan disertasi oleh promovendus, acara ditunda selama 15 menit untuk dilakukan penilaian secara tertutup. Setelah acara dimulai kembali, Prof. Dr. Eko Sugiyanto, M.Si., selaku ketua sidang menyatakan bahwa Syamsu Rizal berhasil lulus dengan nilai sangat memuaskan.
Setelah penetapan kelulusan, promovendus dilantik oleh Prof. Dr. Lili Romli, M.Si. selaku Promotor. Dalam kesempatan ini Prof. Lili menyampaikan kebanggannya kepada Syamsu Rizal yang telah berhasil menyelesaikan disertasinya. Ia pun menyebut promovendus adalah orang yang gigih dan tak pantang menyerah.
Setelah prosesi pelantikan dilanjutkan dengan pemberian kesan oleh Syamsu Rizal selama kuliah diprogram doktor (S3) di Unas. Tak lupa, Ia juga memberikan pesan. Acara ini pun ditutup dengan pemberian ucapan selamat, foto bersama dan ramah tamah. (*DMS)
Bagikan :