Jakarta (Unas) – Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (Unas), Iskandarsyah Siregar, S.S., M.Hum jadi pembicara dalam kegiatan International Conference of Social Research with Multidisciplinary Approach (ICSRMA) 2021. Dihelat secara virtual, Iskandar memaparkan penelitiannya yang berjudul ‘geolexiconology of Betawi language during the Covid-19 pandemi lockdown’.
Dalam presentasinya, Ia mengatakan, Betawi ialah suku bangsa yang merupakan akulturasi dari pendatang suku Melayu, Bugis, Ambon, Sunda, Jawa, Arab, dan China. Suku tersebut mendiami daerah sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Serpong. Masyarakat Betawi telah menduduki daerah tersebut sejak abad ke-17.
Ketua Pusat Studi Ketahanan Nasional Unas itu menambahkan, Bahasa Betawi sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak Bahasa di daerah Indonesia. Ia melanjutkan, Para ahli mengidentifikasi Bahasa Betawi itu sebaga salah satu dari berbagai dialek Melayu.
“Bahasa Betawi ini masih digunakan sebagai Bahasa sehari-hari oleh sebagian masyarakat yang tinggal di Provinsi DKI Jakarta dan di luar wilayah administrasi DKI Jakarta, seperti Jawa Barat dan Banten,” katanya.
Dari bahasa Betawi tersebut Iskandarsyah meneliti mengenai geolexiconology yang merupakan cabang ilmu yang memetakan bahasa dengan mengidentifikasi leksikon yang muncul berdasarkan letak geografisnya. Penelitian tersebut dilakukan di zona margin dan sub-margin betawi yang meliputi 3 provinsi yakni DKI Jakarta, Depok, dan Banten.
“Penelitian ini juga ditentukan di 6 titik khusus yaitu kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Utara sebagai zona 1, Jakarta Barat dan Jakarta Timur sebagai zona 2, Jakarta Selatan zona 3, Banten zona 4, Bekasi sebagai zona 5, dan Depok sebagai zona 6,” paparnya.
Di sisi lain, Iskandarsyah mengatakan ICSRMA 2021 merupakan kegiatan yang bertujuan untuk berbagiilmu pengetahuan secara terbuka dan diskusi menarik tentang perkembangan terbaru di semua bidang ilmu sosial.
“Kami mengumpulkan anggota mulai dari akademisi, peneliti, organisasi, pemerintah, dan yang lainnya selama dua hari dalam bentuk diskusi danpresentasi yang menarik. ICSRMA 2021 juga meberikan kesempatan untuk mempublikasikan penelitian, berjejaring dengan beragam pikiran, dan bertukar pikiran tentang solusi kreatif dengan pendekatan multidisiplin,” jelas Iskandar yang juga Ketua Pelaksana kegiatan ini.
ICSRMA 2021 turut menghadirkan pembicara lainnya yang berkompeten dalam bidang Ilmu Sosial, yakni Senior Lecturer, Department of Malaysian Languages and Applied Linguistics, Universitas Malaya, Samsur Rijal Yahaya, Linguist and Communication Scholar Member UNESCO Global Chair on Intercultural Dialogue, Drissia CHOUIT, Ph.D., Sandesha Rayapa-Galbiyal dari jawaharial Nehru University, India, Professor of Linguistics & Kochi-Manjiro Professor of Japanese Language & Culture, Prof. Shigeru Miyagawa, dan Dr. Hakimah Yaacob dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Brunei Darussalam. (NIS)
Bagikan :