Jakarta (UNAS)- Sebanyak 17 mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional mengikuti pelatihan Certified Wound Care Clinician Associated (CWCCA) atau perawatan luka pada Senin-Kamis (27-30/11). Selain sebagai persyaratan wajib, Kegiatan ini juga merupakan bentuk perhatian Fakultas Ilmu Kesehatan UNAS kepada calon lulusan Profesi Ners untuk memberikan bekal bagaimana merawat luka dengan baik.
Kaprodi Pendidikan Profesi Ners Ns. Naziyah, S.Kep., M.Kep dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah sebuah kolaborasi dengan Wound Care Center Bogor untuk terus membina peserta yang mengikuti pelatihan. “Selain pelatihan kami juga bekerjasama dalam bidang penelitian dan magang. Pada kesempatan ini ada 17 peserta dimana 13 peserta dari Profesi Ners yang akan disumpah dalam waktu dekat ini dan 4 orang peserta dari luar”, katanya di Menara UNAS Lt 6.
Naziah menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi ciri khas fakultas ilmu kesehatan Unas khususnya profesi ners sebagai upaya mewujudkan visi misi fakultas dan prodi untuk bisa berdaya saing secara nasional maupun internasional. “Pelatihan ini akan terus berlangsung selama 6 bulan sekali setiap semesternya karena lulusan ini merupakan ciri atau unggulan yang ada di prodi Profesi Ners, kamu juga terus merangkak supaya dapat bersaing baik dalam bentuk publikasi, seminar dan pelatihan wound care sebagai bentuk dukungan tercapainya visi misi prodi dan fakultas” imbuhannya.
Sementara sebagai ketua pelatihan dari wound care center bogo Ns. Kana fajar.S.Kep.,WOC(ET)N mengatakan Pelatihan ini merupakan basic keahlian yang harus dimiliki oleh para tenaga kesehatan. “karena untuk merawat luka ternyata tidak hanya mencuci dan mengobati saja sembuh tetapi ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, bahkan sampai saat ini orang masih banyak yang memiliki pemikiran bahwa luka bisa sembuh sendiri. Jadi mari kita merubah mindsetnya”, paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kana juga menyampaikan bahwa penelitian ini menggunakan kurikulum internasional yang bisa digunakan dimanapun ilmu dan sertifikatnya. “Kami sudah memiliki sertifikat dari Kemenkes dan menggunakan kurikulum internasional jadi akan sangat berguna”, sambungnya.
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari tersebut diisi dengan pemberian materi, simulasi, dan praktik perawatan luka langsung terhadap pasien dengan luka kaki yang memiliki riwayat diabetes. Adapun untuk kompetensi yang diperoleh oleh mahasiswa adalah mahasiswa mampu melakukan pengkajian luka, merencanakan perawatan pada pasien luka, melakukan perawatan luka akut dan kronik, melakukan pemilihan balutan, melakukan dokumentasi, dan melakukan pengembangan profesional.
Hadir sebagai instruktur pelatihan yaitu Ns.Wahyu Anggara., S.Kep.,CWCCA dari wound care center Bogor dan Ns. Rizki Hidayat, M.Kep.,WOC(ET)N. (TIN)
Bagikan :