Jakarta- (UNAS)- Ini sebuah pertanyaan yang membuat kita bertanya, emang ada hasil hutan lain selain pohon ? Ir. Wiratno, M.Sc, selaku Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem memparkan kondisi yang sekarang di wilayah konservasi, bahwa banyak para perambah liar, pemburu dan illegal logging yang mengubah pola pikirnya untuk menjual hutan tanpa merusak atau mengurangi jumlah hewannya.
Mereka semua secara sukarela memperbaik pola mata pencariannya dengan mengangkat potensi hutan yang ada dimana mereka tinggal. Seperti yang Wiratno paparkan dalam makalahnya diseminar internasional 70 Tahun Universitas Nasional, “bahwa ketertarikan masyarakat dalam menciptakan hutan yang alami sekarang cukup baik, mereka sudah mampu menjual hutan tanpa harus menebang kayu. Dengan cara apa? Mereka kami latih untuk mengangkat potensi hutan yang ada, misalnya membuat wisata edukasi tentang gajah yang ada wilayah Sumatra. Para wisatan atau turis yang datang ingin sekali melihat prilaku mamalia besar itu di alam bebas”.
Pada Seminar Internasional yang dibuat oleh Universitas Nasional (29/10) Wiratno mengajak para Mahasiswa tidak hanya kuliah di kelas tapi juga di hutan, Dirjen ini juga memberikan peluang bagi Mahasiswa pada saat libur semester untuk mau hidup di hutan, agar mereka tau bagaimana rasanya di hutan itu dan mampu memberikan ide kreatifnya untuk hutan kita.
Di kesempatan terakhir Wiratno memberikan buku konservasi kepada pimpinan UNAS yang yaitu Dr. Drs. Zainul Djumadin, M.Si – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Wiratno juga berterima kasih kenapa UNAS atas acara Seminar Internasional ini, karena dengan kegiatan seperti ini lah anak muda bisa mengetahui permasalah yang ada di lapangan, dan UNAS sebagai lembaga pendidikan yang banyak memiliki lulusan yang menjadi aktivis lingkungan di Indonesia. (AAP)
Bagikan :