Jakarta (Unas) – Penelitian merupakan kegiatan yang terpenting bagi dosen, dipenghujung tahun 2021 FISIP UNAS melakukan kegiatan dengan tema “Kaleidoskop Riset Dosen FISIP Tahun 2021 dalam Kenormalan Baru”, berlangsung di Menara Unas, 20/12.
Salah satu bentuk kontribusi tersebut yang bisa dilakukan ialah riset dan penelitian sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal inilah yang menjadi tujuan dari kegiatan kaleidoskop riset dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) pada tahun 2021 yang diselenggarakan secara daring dan luring di Menara Unas, Ragunan, Jakarta, pada Senin (20/12).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unas, Dr. Suryono Efendi, S.E., MBA., M.M., mengatakan, dalam rangka menutup tahun 2021, dosen FISIP Unas melakukan kegiatan kaleidoskop riset dosen sebagai bentuk presentasi hasil penelitian dan pengabdian di masa kenormalan baru.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa dosen FISIP Unas tetap menjalankan bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi selama pandemi berlangsung dengan menghasilkan riset-riset sesuai bidang masing-masing. Saya harap, kegiatan ini bisa menumbuhkan budaya penelitian di kalangan dosen sehingga bisa mendukung Unas dalam upaya pengembangan menuju world class university pada tahun 2035,” ujarnya.
Dekan FISIP Unas, Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si., mengatakan, kegiatan ini juga merupakan bentuk refleksi dengan melihat kembali perjalanan penelitian-penelitian yang telah dilakukan dosen FISIP Unas, dari lima program studi yakni Ilmu Politik, Sosiologi, Hubungan Internasional, Administrasi Publik, serta Ilmu Komunikasi.
“Melalui paparan penelitian yang disampaikan, kami berharap bisa menarik benang merah, catatan kritis, serta rekomendasi dan gagasan pada isu penelitian yang akan dilakukan pada tahun mendatang. Kegiatan perdana FISIP Unas ini juga diharapkan menjadi penilaian bagi pihak-pihak yang telah bekerja sama baik internal maupun eksternal,” tuturnya.
Hadir sebagai keynote speaker, Erna memaparkan penelitiannya yang berjudul ‘Refleksi Metodologi Penelitian Sosial Selama Pandemi dan Kenormalan Baru’. Ia mengatakan, pandemi telah merubah berbagai dimensi penting kehidupan manusia tidak terkecuali pada bidang penelitian. Dalam hal ini, terdapat dua arus besar yang terjadi di dunia dan berpengaruh terhadap kegiatan para akademisi di perguruan tinggi di seluruh dunia.
“Pertama, kemajuan teknologi digital yang mengubah kebiasaan-kebiasaan lama dalam dunia analog dalam cara baru, termasuk dalam cara peneliti melakukan penelitian mereka sesuai kajian masing-masing. Kedua, pandemi telah memaksa masyarakat dunia untuk menerapkan cara hidup baru, termasuk memanfaatkan teknologi digital secara maksimal dalam rutinitas media sosial,” jelasnya.
Dekan menambahkan, dosen juga diharuskan mengembangkan penelitian-penelitian ke depan yang dapat mengisi pemahaman baru terkait masalah-masalah yang ada di tingkat individual, kolektif, komunitas, tingkat negara, dan tingkat antar negara.
“Di sisi lain, juga mengajak para ilmuan sosial dan politik di Indonesia untuk berkolaborasi membahas tentang reliabilitas dan validitas metode-metode praktik penelitian pada masa kenormalan baru, yang dapat terlembagakan di dalam proses pengajaran di universitas, maupun dalam kegiatan penelitian yang dijalankan pemerintah,” pungkasnya.
Bebicara dari aspek politik, dosen Sekolah Pasca Sarjana Unas, Prof. Syarif Hidayat, Ph.D., mengatakan bahwa kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya sudah ditandai oleh adanya silang kebijakan antar instansi pemerintah.
“Tentunya banyak faktor politik dan ekonomi yang telah menyebabkan hal ini terjadi. Secara teknis, salah satu diantaranya adalah karena belum dioptimalkannya teknologi digital dalam mendukung proses pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan,” imbuhnya. Syarif menambahkan, poin penting yang perlu dicatat dari penanganan pandemic Covid-19 ialah kenyataan bahwa transformasi digital relatif belum diikuti oleh adanya aktualisasi tata kelola pemerintahan.
Dosen Program Studi Sosiologi FISIP Unas, Adilia Pramanti, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa penelitian penting untuk terus dilakukan mengingat hal ini merupakan bagian dari inovasi dan adaptasi, serta transfer pengetahuan.
“Dalam aspek sosiologi sendiri, penelitian penting untuk terus dilanjutkan agar bisa memantau dan mengamati perubahan-perubahan sosial dari masyarakat. Inovasi penelitian dalam bidang sosiologi juga telah menggunakan perkembangan teknologi digital, serta sudah masuk ke dalam aspek kesehatan dan ekonomi akibat dari pandemi Covid-19,” katanya.
Berbicara dari aspek Hubungan Internasional, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP Unas, Dr. Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.SI., mengatakan, dinamika dalam hubungan internasional berfokus pada upaya setiap negara dalam menghadapi permasalahan yang sama, yakni Covid-19.
Menurutnya, diperlukan tindakan yang cepat dalam mengatasi Covid-19 dengan mendorong pemerintah untuk gencar melakukan kerja sama internasional.
“Kerja sama internasional dilakukan sebagai upaya untuk menjamin akses dan ketersediaan medis seperti obat-obatan dan alat medis untuk mengatasi Covid-19 mengingat Indonesia memiliki keterbatasan sumber daya kesehatan. Dalam hal ini, Indonesia menggunakan multi track diplomacy yang dinilai cukup efektif dalam penguatan kapasitas negara terdampak dan menggalang dukungan internasional menghadapi pandem Covid-19, dimana ini menunjukkan aktivisme Indonesia cukup dipandang dalam forum multilateral global,” ujar dosen prodi Hubungan Internasional itu.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Program Studi Administrasi Publik FISIP Unas, Dr. Achmad Muksin, M.Si., mengatakan, pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan guna membatasi mobilitas masyarakat. Adapun kebijakan yang dikeluarkan ialah PSBB, PSBB Transisi DKI, PPKM Darurat, serta PPKM empat level.
“Tak hanya itu, pemerintah juga membuka pelayanan berbasis digital seperti layanan DIRJEN Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) online melalui website, aplikasi New All Record (NAR), smartchecking, pedulilindungi untuk vaksinasi yang dikeluarkan kementerian kesehatan, serta PCara yang dikeluarkan BPJS Kesehatan,” ucap Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP Unas itu.
Ia melanjutkan, pelayanan berbasis digital memiliki tujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat asal dipahami dengan baik. Pelayanan online ini juga harus bisa mewujudkan pemanfaatan data yang terintegrasi, penyederhanaan prosedur birokrasi, menghasilkan pelayanan secara efektif dan efisien, serta tidak hanya berpusat di perkotaan, tetapi juga di pedesaan.
Sementara dari aspek Ilmu Komunikasi, pada masa kenormalan baru ini, media sosial menjadi wadah komunikasi utama yang dilakukan oleh masyarakat. Berbagai pihak berlomba-lomba menggunakan media sosial dan mengambil manfaatnya. Hal ini yang disampaikan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unas, Dian Metha Ariyanti, S.Sos., M.Si. dalam paparannya.
“Pada era new normal ini aktivitas komunikasi dilakukan melalui media sosial, seperti membangun brand engagement. Namun, tidak semua masyarakat paham dalam membangun hal tersebut. Padahal, brand engagement sangat penting untuk mengetahui seberapa tingkat keterlibatan followers terhadap informasi yang disampaikan, sehingga diperlukan strategi pengelolaan media sosial yang baik untuk membangun brand engagement,” tutupnya.
Kaleideskop FISIP Unas menghadirkan 17 pembicara dari masing-masing program studi, yakni :
– Program Studi Ilmu Politik
Prof. Syarif Hidayat, Ph.D,
Dr. Ganjar Razuni, SH., M.Si, Safrizal Rambe, S.IP., M.Si.
– Program Studi Sosiologi
Dr. A. F. Sigit Rochadi, M.Si.
Dr. Aris Munandar, M.Si.
Adilita Pramanti, S.Sos., M.Si.
– Program Studi Hubungan Internasional
Dr. Aos Yuli Firdaus, SIP., M.Si.
Dr. Irma Indrayani, M.Si.
Dr. Hendra Maujana Saragih, M.Si.
– Program Studi Administrasi Publik
Dr. Drs. Ahmad Muksin, M.Si.
Dr. Bhakti Nur Avianto, SIP., M.Si.
Dr. Rusman Ghazali, M.Si.
– Program Studi Ilmu Komunikasi
Drs. Adi Prakosa, M.Si.
Dian Metha Ariyanti, S.Sos., M.Si
Swastiningsih, SE., M.Si.
Kegiatan ini juga dipandu oleh dosen FISIP Unas, Angga Sulaiman, S.IP., M.Si., Dr. Andi Achdian, M.Si. dan Muhammad Maulana, MAP. sebagai moderator.
https://mediaindonesia.com/humaniora/459262/kaleidoskop-riset-fisip-unas-2021-di-era-new-normal
Bagikan :