Dalam acara yang digelar pada 27 Juli hingga 2 Agustus 2014 di Incheon Manpower Development Center, Incheon – Korea Selatan tersebut, ratusan peserta akan mengikuti seminar kompetensi dan konferensi guru pengajar bahasa Korea bagi penutur asing. |
Jakarta [UNAS] – Seiring berjalannya waktu, tren kebudayaan Korea Selatan di Indonesia semakin meroket. Tidak hanya berpengaruh pada model berbusana, musik dan gaya hidup saja tapi juga berpengaruh besar terhadap daya tarik masyarakat Indonesia dalam mempelajari dan menguasai bahasa Korea. Oleh karena itu, Kepala program studi Bahasa Korea, Akademi Bahasa Asing Nasional (ABANAS) merasa perlu adanya kurikulum serta metode pengajaran yang menarik dalam mempelajari bahasa. Beruntungnya, keinginan tersebut rupanya terjawab dengan berhasilnya Kaprodi Bahasa Korea, Fitria Meutia, S.S.,M.A menjadi satu – satunya delegasi Indonesia dalam program International Conference for Koreans Abroad.
“Kegiatan ini sebenarnya diadakan oleh Educational Foundation for Koreans Abroad, yakni sebuah institusi yang berada dibawah Pendidikan Nasional Korea yang bergerak pada bidang pengembangan kurikulum dan guru. Program ini mengundang 100 peserta dari seluruh negara baik Eropa, Rusia, sampai Asia Tenggara. Untuk Indonesia sendiri, undangan diberikan kepada universitas yang memiliki program Bahasa Korea, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Nasional,” papar Kepala Program Studi Bahasa Korea Akademi Bahasa Asing Nasional (ABANAS), Fitria Meutia, S.S.,M.A saat ditemui diruangannya, Blok III Lantai 3, Selasa (8/7). Lebih lanjut, Kaprodi yang menyelesaikan studi S2 di bidang Pendidikan Bahasa Korea untuk Penutur Asing di salah satu universitas di Korea Selatan tersebut juga memaparkan bahwa untuk mendapatkan kesempatan program tersebut setiap perwakilan harus mempunyai Test of Proficiency of Korean (TOPIK) dengan skor minimal 5 dan maksimal 6. “Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu biodata diri yang dijabarkan melalui esai, tujuan utama dan program apa yang akan diimplementasikan setelah mengikuti program ini dan nilai TOPIK yang cukup tinggi. Alhamdulillah, untuk skor TOPIK saya sudah mencapai nilai 6 dan menurut saya ini yang menjadi alasan saya bisa terpilih dalam program ini dan mengungguli delegasi UI dan UGM,” ujar Meutia. Dalam acara yang akan digelar pada 27 Juli hingga 2 Agustus 2014 di Incheon Manpower Development Center, Incheon – Korea Selatan tersebut, ratusan peserta akan mengikuti seminar kompetensi dan konferensi guru pengajar bahasa Korea bagi penutur asing. Menariknya, dalam program tersebut juga akan dibahas secara tuntas terkait metode – metode yang baik dan efektif dalam pembelajaran Bahasa Korea. “Harapan saya, dengan mengikuti program ini saya akan mendapat solusi dan pencerahan yang berkaitan dengan metode terbaik dalam pengajaran bahasa Korea, dan nantinya akan saya terapkan di kelas,” pungkas Meutia. (Herlina, A.Md. ) |
Bagikan :