Jakarta (Unas) – Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi fokus pemerintah untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berkualitas. Sekretaris Program Studi Administrasi Publik Universitas Nasional (Unas), Angga Sulaiman mengatakan, perlu dimasukkan perbaikan terhadap program pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi parekraf.
“Hal ini meliputi 3 aspek yakni aspek kelembagaan, aspek regulasi, dan aspek partisipasi,” ujarnya saat memberikan paparan materinya dalam kegiatan Forum Diskusi Terpumpun di Bogor, pada Rabu (05/05/2021).
Di sisi lain, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R.M. Manutuhu menyebutkan, hal tersebut juga dibutuhkan peningkatan riset dan pendidikan parekraf, pelatihan dan sertifikasi parekraf melalui sertifikasi kompetensi, pelatihan berbasis kompetensi, pengembangan standar kompetensi, dan penguatan hubungan antar lembaga melalui penguatan tata kelola kelembagaan, serta peningkatan kerja sama antar lembaga.
“Dan yang terpenting dari semuanya adalah perlu adanya peta jalan bagi pengembangan SDM Parekraf untuk menunjang hal tersebut,” jelasnya. Pada kesempatan itu, Deputi Sumber Daya Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnu Bawa Tarunajaya juga mengemukakan mengenai model pengembangan SDM Mandiri melalui Wirausaha dalam beberapa langkah.
“Langkah-langlah dapat dilakukan yakni Mapping dan Rekrutmen calon wirausaha, pelatihan online dan offline, pitching, pendampingan, dan komunitas wirausaha muda perintis,” imbuhnya. Senada dengan hal tersebut, Guru Besar Universitas Indonesia Eko Prasojo juga berpendapat bahwa peta jalan pengembangan SDM Parekraf merupakan pintu masuk untuk melakukan sinergi dan kolaborasi antar kementerian dan pemerintah daerah.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga Kemendes PDTT Samsul Widodo juga mengatakan bahwa Permendesa Nomor 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2021. Hal ini menyebutkan bahwa dana desa dapat digunakan untuk peningkatan kualitas SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sesuai masyarakat desa.
“Misalnya, melaksanakan pelatihan-pelatihan,” tandasnya. Tentang pembentukan peta jalan SDM Pariwisata sendiri, CEO Berbangsa Foundation Dr. Vitria Ariani menjelaskan perlu adanya komitmen dan kesepahaman antar kelembagaan terkait, melakukan review naskah akademik dan kebijakan, melakukan gap analysis dan penyusunan peta jalan, kemudian dilakukan uji publik.
Turut hadir dalam kegiatan ini ialah perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Selengkapnya : https://maritim.go.id/kemenko-marves-inisiasi-penyusunan-peta-jalan-sumber-daya/
Bagikan :